YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua Gugus Harian Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta anggota keluarga yang baru bepergian makin memperketat penerapan protokol kesehatan.
Hal itu sangat penting untuk mengurangi poteni penularan Covid-19. Pasalnya, menurut Heroe, peluang paling besar penularan Covid-19 di Kota Yogya sebagian besar berasal dari klaster keluarga.
Karena itu, menurut Heroe, untuk penanganannya Pemkot Yogyakarta akan memperkuat pengawasan di tingkat RT/RW.
Heroe mengungkapkan, selama sembilan minggu terakhir, penambahan kasus di kota pelajar itu memang tidak naik, juga tidak turun. Kasus baru stabil dengan rata-rata per minggu sekitar 150-an.
Jumlah Rukun Tetangga yang menyandang status zona hijau juga meningkat dan kini mencapai 95,46 persen. Sisanya, seluruhnya, zona kuning.
“Yogya sudah tidak ada RT/RW zona oranye dan merah, wilayah RT/RW yang sebelumnya jadi sumber kasus baru di lingkup keluarga juga sudah jauh berkurang,” ujar Heroe, Jumat (16/4/2021).
Dia menduga penyebab jumlah kasus baru mingguan yang realtif tetap berasal dari masih adanya penularan karena kontak erat dalam keluarga.
“Kami perkirakan jumlah kasus dalam keluarga ini masih ada dengan angka rata-rata di bawah 5 rumah (yang termasuk dalam masuk zona kuning),” katanya.
Berangkat dari analisa itu, Heroe menduga sebaran kasus infeksi di Yogya saat ini terjadi dalam keluarga yang diperoleh dari sumber di perkantoran, atau dari adanya kontak erat perjalanan luar kota.
Monitoring dilakukan terhadap potensi terjadinya kerumunan di tengah masyarakat. Di antaranya adalah interaksi anggota keluarga dengan orang lain yang baru saja dari perjalanan atau di tempat yang berpotensi terpapar.
Dari sana, diduga kuat, penularan virus dibawa ke dalam rumah.
“Kami minta setiap anggota keluarga yang habis bepergian menjalankan protokol kesehatan Covid-19 lebih ketat,” kata Heroe.