Beranda Daerah Sragen Sebelum Berlayar, Awak Kru KRI Nanggala-402 Sertu Bambang Priyanto Ternyata Sempat Ungkap...

Sebelum Berlayar, Awak Kru KRI Nanggala-402 Sertu Bambang Priyanto Ternyata Sempat Ungkap Kondisi Kapalnya Sudah Begini!

Kenangan foto Sertu Bambang Priyanto semasa pendidikan. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Musibah hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali dua hari lalu, turut membawa kabar duka ke Sragen.

Satu di antara 53 kru kapal tersebut diketahui berasal dari Sragen. Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , kru itu diketahui bernama Bambang Priyanto (40) asal Dukuh Ngadirejo RT 30/13, Desa Kroyo, Karangmalang, Sragen.

Dari keterangan keluarga, pria berpangkat Sertu itu turut masuk daftar kru di KRI Nanggala. Hilangnya KRI Nanggala juga menyisakan cerita lain soal kondisi kapal selam yang kini masih dicari keberadaannya itu.

Kakak kandung Sertu Bambang, Sri Rahayu (45) mengatakan kali terakhir bertemu adiknya pada 20 Maret 2021 lalu di kediaman orangtua yang tinggal bersebelahan.

Saat itu, Bambang pulang untuk menghadiri peringatan 100 hari meninggalnya almarhumah ibunya, Sujiyem.

Sebelum pamit pulang ke Surabaya, kala itu Bambang sempat bilang kemungkinan sudah tidak akan berlayar lagi karena kondisi kapalnya sudah tua.

“Terakhir ke sini pas peringatan 100 harinya mboke (almarhum ibu). Dia sempat bilang ke suami saya, aku wis gak layar yake Mas, kapalku wis tuwo. (Mungkin aku sudah nggak berlayar lagi Mas. Kapalku sudah tua). Setelah itu dia berangkat pulang ke Surabaya,” papar Sri kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Sri Rahayu, saat menunjukkan foto kenangan bersama adiknya, Sertu Bambang Priyanto. Foto/Wardoyo

Setelah itu, Sri kemudian kontak lagi memastikan bahwa adiknya sudah sampai di kediaman Surabaya. Sampai kemudian datang kabar bahwa KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).

Baca Juga :  Bupati Yuni Resmikan Sejumlah Ruas Jalan dan Jembatan di Sragen, Sebut Kejar Kekurangan Jalan Mantap 13 %

Dari informasi istri Bambang, Bambang memang ikut berlayar di KRI Nanggala dan berangkat Senin (19/4/2021) habis sahur.

Sri menuturkan kali pertama mendengar kabar hilangnya KRI Nanggala dari berita di televisi.

Setelah itu, ia berinisiatif mengkroscek ke istri Bambang, Heppy Liswiyani yang saat ini berdomisili di Perumahan Surabaya. Dari keterangan sang istri, membenarkan bahwa Bambang memang berada di kapal itu.

“Begitu saya lihat berita TV, saya langsung telepon kantor istrinya. Dia bilang benar, Bambang ikut kapal itu, berangkat Senin kemarin habis sahur. Dia njawab telepon sambil nangis, saya juga nangis,” ujar Sri ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM , di rumahnya, Jumat (23/4/2021).

Ilustrasi doa untuk KRI Nanggala. Foto/Istimewa

Bersamaan kabar itu, Sri menyebut suaminya yang bertugas di pelataran Samarinda, juga sempat kontak dan menanyakan kepastian kabar itu.

Setelah mendapat kabar adiknya masuk di kru kapal, Sri mengaku sangat bersedih. Seluruh keluarga besar juga turut terpukul dan saling komunikasi memantau perkembangan informasi.

“Siapa nggak sedih Mas. Nek genah loro Ndang ditambakne. Ini di kapal dan hilang kontak. Harapan saya mudah-mudahan Ndang ketemu dan kembali ke keluarga dalam keadaan sehat,” ujarnya sembari menyeka air mata.

Sri kemudian menuturkan Bambang adalah adiknya yang paling bungsu dari enam bersaudara. Di mata keluarga, sosok Bambang dikenal sebagai pribadi yang ramah, disiplin dan penyayang.

Bahkan dari lima saudara, Bambang termasuk anak kesayangan almarhum ibunya, Sujiyem.

Sebelumnya, ia kali terakhir bersua Bambang saat pulang ke Sragen di acara peringatan 100 tahun meninggalnya ibunya pada 18 Maret 2021 lalu.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon Sigit-Suroto di Nglorog Sragen Dihadiri Bahlil hingga Wihaji, Kader Terbaik PDI Perjuangan Sragen Mbak Yuni Sebut Bentuk Kepanikan Kubu 02

“Sejak lulus SMK dan diterima sekolah angkatan laut dia langsung pindah ke Surabaya sekitar 20 tahun lalu. Lalu setelah tugas menikah dan tinggal di perumahan Surabaya. Kemarin sempat pulang 100 hari ibu, dia balik lagi ke Surabaya 20 Maret kemarin. Itu terakhir kami ketemu,” terang Sri.

Saat ini, keluarga terus berdoa agar kapal segera ditemukan dan semua yang ada di dalamnya selamat.

Sri mengaku masih optimis sampai hari terakhir pencarian Sabtu (24/4/2021) kapal akan bisa ditemukan.

“Optimis mudah-mudahan masih ada harapan. Apalagi Pak Prabowo bilang optimis ada bantuan kapal dari Singapura juga. Ini nanti jam 16.30 WIB, kami akan gelar doa bersama di kediaman bapak,” tandasnya. Wardoyo