SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Musibah hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali dua hari lalu, turut membawa kabar duka ke Sragen.
Satu di antara 53 kru kapal tersebut diketahui berasal dari Sragen. Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , kru itu diketahui bernama Bambang Priyanto (40) asal Dukuh Ngadirejo RT 30/13, Desa Kroyo, Karangmalang, Sragen.
Dari keterangan keluarga, pria berpangkat Sertu itu turut masuk daftar kru di KRI Nanggala. Kakak kandung Bambang, Sri Rahayu (45) menuturkan adiknya itu memang menjadi salah satu anak kebanggaan keluarga.
Bambang adalah anak bungsu dari enam bersaudara pasangan Partorejo- (alm) Sujiyem.
Keberhasilan Bambang menjadi anggota marinir TNI Angkatan Laut memang menjadi sebuah kebanggaan mengingat keluarga hanya dibesarkan dari orangtua yang berprofesi sebagai petani dan pedagang.
“Bapak kami tani, ibu kami dagang. Saya anak nomor lima, Bambang itu adik saya yang paling kecil,” papar Sri ditemui di kediamannya, Jumat (23/4/2021).
Dari enam saudara, Bambang adalah anak ketiga yang bekerja di dunia kemiliteran. Dua anak lainnya berprofesi sebagai polisi di Jakarta dan satu lagi sebagai dokter di TNI.
Sri menuturkan selama ini mengenal sosok Bambang sebagai pribadi yang disiplin. Satu hal yang paling ia sukai dan ingat adalah kecintaan Bambang dengan kebersihan dan ramah terhadap lingkungan.
“Setiap kunjung ke rumah orangtua, dia kalau disuruh ngepel le, dia langsung siap Mbak. Lihat satu sampah saja langsung dijumputi. Lalu ketemu tetangga siapapun selalu menyapa, jadi meski sudah jadi tentara dia nggak sombong. Dia juga anak kesayangan almarhum ibu,” tutur Sri.
Sri juga menuturkan, perjuangan Bambang menjadi TNI AL juga tidak mudah. Setelah menamatkan STM Penerbangan, ia sempat dua kali gagal saat mendaftar jadi TNI -AL.
Baru di pendaftaran ketiga sebagai calon Tamtama, impiannya masuk TNI akhirnya bisa terwujud.
“Setelah diterima di TNI, dia langsung pindah ke Surabaya dan pindah ke sana. Setelah lulus, kata suami saya dia tugasnya di pasukan katak gitu,” tukasnya. Wardoyo