Beranda Daerah Sragen Wartawan Kompas TV Sragen Dirampok, Pelaku Gunakan Modus Isyarat Ban Kempes Lalu...

Wartawan Kompas TV Sragen Dirampok, Pelaku Gunakan Modus Isyarat Ban Kempes Lalu Gasak Tas di Jok Mobil

Ilustrasi rampok pecah kaca. Foto/Humas Polda

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang wartawan yang bertugas sebagai kontributor media televisi swasta nasional, Kompas TV asal Sragen, Susilo Mintarjo (55) menjadi korban perampokan saat melintas di jalan Gemolong-Purwodadi.

Akibat kejadian itu, wartawan yang berdomisili di Perumahan Ngembatasri, Gemolong, Sragen itu kehilangan barang berharga bernilai jutaan rupiah.

Pelaku beraksi dengan modus memberi isyarat bahwa ban mobil yang dikendarai korban kempes. Saat korban turun, pelaku dengan cepat beraksi menyikat tas yang ditaruh di jok depan mobilnya.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , aksi perampokan bermodus unik itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB saat Susilo dalam perjalanan dari Gemolong ke rumahnya di Grobogan.

Saat itu ia mengendarai mobil Toyota Avanza bernopol AD 8559 F sendirian. Ia mengaku hendak ke Grobogan karena mendapat kabar istrinya dalam kondisi kurang sehat.

Setelah melintasi perempatan Gemolong, sekitar beberapa ratus meter kemudian, mendadak ada seorang pemotor laki-laki berusia muda yang membuntutinya.

Sejurus kemudian, pemotor itu mendekat dan memberikan isyarat bahwa ban mobil bagian belakang mobil Susilo kempes. Seketika, isyarat itu tak dihiraukan dan Susilo tetap melaju.

Namun tak lama berselang, pemotor itu kemudian menghampiri lagi sembari memberitahukan isyarat yang sama.

Tak hanya itu, pemotor yang ternyata perampok itu juga berakting bahwa celananya sobek karena keserempet mobil Susilo.

“Karena dua kali memepet dan ngabari kalau ban kempes ditambah agak ngomel katanya keserempet, akhirnya saya berhenti. Saya turun dari pintu sebelah kiri, langsung ngecek roda belakang,” ujar Susilo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (23/4/2021).

Baca Juga :  Serangan Hama Tikus di Sragen Jawa Tengah Ancam Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo Subianto, Petani Mulai Kuwalahan Dan Terancam Gagal Panen

Saat dirinya turun, pemotor tak dikenal itu tidak kelihatan. Namun begitu mengecek roda belakang dan ternyata ban tidak kempes, pemotor muda itu mendadak kembali muncul dari arah depan mobilnya lalu berbalik arah sembari memacu motornya dengan kencang.

Saat itu, Susilo mengaku belum sadar jika pemotor itu sudah menggondol tas di jok depan. Baru setelah masuk kembali ke mobil, ia merasa ada yang tidak beres.

“Saya sempat lupa apa tadi bawa tas atau nggak. Akhirnya saya telepon teman-teman perumahan dan tanya apa lihat saya bawa tas, mereka bilang saya bawa tas hitam. Saya ingat-ingat lagi memang bawa tas dan saya taruh di jok depan kiri. Barulah saya sadar ternyata saat saya turun, pelaku memanfaatkan kesempatan mengambil tas saya lalu kabur,” terangnya.

Lapor Polsek 

Setelah memastikan tasnya hilang, Susilo langsung bergegas melapor ke Polsek Gemolong.

Dalam laporannya, ia menyebut barangnya yang hilang adalah sebuah tas di dalamnya berisi satu unit handycam, satu kamera, satu flasdisk dan uang tunai.

“Uangnya nggak begitu banyak. Hanya beberapa ratus ribu. Tapi handycam dan flasdisk itu yang penting. Karena flasdisk itu isinya master lagu-lagu yang ngisinya saja kemarin bayar Rp 1 juta. Kalau ditotal ya Rp 5 jutaan kerugiannya,” jelasnya.

Ia menyampaikan kejadian itu sebenarnya sudah terjadi sekitar sebulan lalu. Namun ia masih memendam laporan sembari berharap pelaku beritikad baik mengembalikan barang yang dicuri.

Baca Juga :  Waspada Cuaca Ekstrim 2025 Polres Sragen Adakan Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam Bersama Unsur Terkait

Akan tetapi ternyata hingga kini tak kunjung ada itikad dari pelaku mengembalikan.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Gemolong, AKP I Ketut Putra membenarkan memang sudah menerima aduan dari Susilo sekitar sebulan lalu.

Saat ini kasus itu masih dalam penyelidikan. Dari laporan yang diterima, pelaku sendirian dan beraksi dengan modus mengelabuhi memberitahu bahwa roda mobil korban kempes.

“Ini masih dalam penyelidikan. Imbauan kami jangan mudah percaya dengan orang tak dikenal yang memberitahu kalau ban kempes. Karena bisa jadi itu hanya modus kejahatan. Kemudian kalau terpaksanya ingin mengecek, pastikan jangan ada barang berharga ditinggal atau pintu tetap dikunci,” tandasnya dikonfirmasi Jumat (23/4/2021). Wardoyo