JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Airlangga Hartarto: Kelapa Sawit Berperan Strategis untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Airlangga Hartarto / Dok Pribadi
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM  Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

Fakta menunjukkan bahwa Indonesia merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Industri ini bahkan telah menyediakan lapangan kerja bagi 16 juta penduduk baik langsung maupun tidak langsung.

Hal itu dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam webinar Menuju Perkebunan Indonesia Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (22/4/2021).

“Kekayaan dan kejayaan perkebunan Nusantara sudah terkenal sejak dulu dan mempunyai sejarah panjang dalam perjalanan bangsa Indonesia,” ujar Airlangga,  sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Kemewahan rempah-rempah dan hasil kebun Indonesia, menurut Airlangga menjadi primadona pada abad ke-18 dan menjadi incaran bangsa-bangsa lain.

Ketua Umum Partai Golkar itu menjabarkan, produksi minyak sawit dan inti sawit pada tahun 2018 tercatat sebesar 48,68 juta ton.

Produksi itu terdiri dari 40,57 juta ton crude palm oil (CPO) dan 8,11 juta ton palm kernel oil (PKO).

Jumlah produksi tersebut berasal dari Perkebunan Rakyat sebesar 16,8 juta ton (35 persen), Perkebunan Besar Negara sebesar 2,49 juta ton (5 persen) dan Perkebunan Besar Swasta sebesar 29,39 juta ton (60 persen).

Baca Juga :  Dituduh Catut Nama Dosen Malaysia, Ini Bantahan Dekan UNAS

Sedangkan total ekspor perkebunan pada 2018 mencapai 28,1 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 393,4 triliun.

“Karena itu, kontribusi sub sektor perkebunan terhadap perekonomian nasional diharapkan makin meningkat guna  memperkokoh pembangunan perkebunan secara menyeluruh,” bebernya.

Meski demikian, Airlangga menegaskan, kelapa sawit di Indonesia dibangun tetap dengan menggunakan pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Konsep tersebut sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, yang telah diatur secara khusus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Dalam RPJMN 2020-2024, pembangunan berkelanjutan telah ditetapkan sebagai salah satu aspek pengarusutamaan yang bertujuan untuk memberikan akses pembangunan yang adil dan inklusif, serta menjaga lingkungan hidup.

“Dan pada gilirannya nanti, mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” tegas Airlangga.

Di sisi lain, lanjut Airlangga, melalui pendekatan tersebut, pemerintah Indonesia menyakini bahwa pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berkontribusi signifikan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca Juga :  Sudah 3 Kali Dapat Peringatan Keras, Giliran Ketua KPU Hasyim Asy’ari Dilaporkan Atas Tindakan Asusila

Ia juga menyampaikan, upaya mengakselerasi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan telah tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia, yang biasa dikenal dengan Indonesian Sustainable Palm Oil atau ISPO.

Peraturan itu mewajibkan seluruh tipe usaha kelapa sawit, yakni Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta dan Perkebunan Rakyat Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi ISPO.

Sertifikat tersebut sebagai jaminan bahwa praktik produksi yang dilakukan telah mengikuti prinsip dan kaidah keberlanjutan.

Pemerintah, kata Airlangga, berkomitmen untuk melakukan peremajaan atau re-planting sebanyak 180.000 hektare kebun kelapa sawit milik pekebun pada 2021 tersebut.

Hal itu ditujukan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit, khususnya di tingkat pekebun rakyat.

“Kerja sama dan kolaborasi dalam pembangunan kelapa sawit berkelanjutan antar seluruh cakupan industri kelapa sawit, mulai dari perkebunan hingga pemanfaatan produk kelapa sawit dan turunannya di berbagai sektor industri, merupakan sebuah keniscayaan,” papar Airlangga.

Karenanya, diperlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk stakeholder yang mengikuti webinar tersebut.

“Semoga perkebunan di Indonesia semakin maju dan berkelanjutan,” ujarnya berharap. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com