JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM —Protes terhadap Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap pegawainya terus meluas. Kali ini datang dari para Guru Besar dari berbagai perguruan tinggi di tanah air.
Sebanyak 74 Guru Besar lintas kampus dan disiplin ilmu itu menilai TWK KPK itu pernuh dengan masalah dan melanggar hukum serta melanggar etika publik. Karena itulah para guru besar lintas kampus itu meminta pimpinan KPK untuk membatalkan TWK tersebut.
“Pelaksanaan TWK yang diikuti seluruh pegawai KPK memiliki problem serius. Melanggar hukum dan melanggar etika publik,” kata perwakilan Guru Besar, Azyumardi Azra lewat keterangan tertulis, Minggu, 16 Mei 2021.
Guru Besar dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan Surat Keputusan Pimpinan KPK yang diteken Firli Bahuri bertentangan dengan pemaknaan alih status. Dalam suratnya itu, Firli memerintahkan pegawai yang tidak lolos TWK untuk menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada atasan.
Menurut Azyumardi, surat itu sudah masuk ranah pemberhentian oleh Pimpinan KPK. “Sebab, 75 pegawai KPK yang disebutkan TMS tidak dapat lagi bekerja seperti sedia kala,” kata dia.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Sigit Riyanto mengatakan TWK bertentangan dengan hukum. Sebab, TWK tidak sekalipun disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2020 sebagai syarat untuk melakukan alih status pegawai.
Dia mengatakan, Mahkamah Konstitusi juga telah menegaskan dalam putusan uji materi UU KPK bahwa proses alih status kepegawaian tidak boleh merugikan hak pegawai. “Namun, aturan itu ternyata telah diabaikan begitu saja oleh Pimpinan KPK dengan tetap memasukkan secara paksa konsep TWK ke dalam Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 1 Tahun 2021,” kata dia.
Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Kuntjoro mengatakan pertanyaan-pertanyaan dalam TWK memantik kecurigaan. Dia menilai yang pertanyaan yang diajukan kepada para pegawai adalah irasional dan tidak relevan dengan isu pemberantasan korupsi. Dia menilai TWK tidak tepat dijadikan syarat untuk mengangkat pegawai menjadi aparatur sipil negara.
Para Guru Besar itu sepakat bahwa pemberhentian 75 pegawai yang tak lolos TWK bisa mengancam perkara korupsi besar yang sedang ditangani KPK, seperti Bantuan Sosial Covid-19, kasus suap ekspor benih lobster, dan suap mantan Sekretaris Mahkamah Agung.(ASA)
Berikut adalah daftar para Guru Besar yang mendesak Firli Bahuri untuk membatalkan TWK sebagai syarat alih status pegawai.
Guru Besar Antikorupsi
- Prof Emil Salim (Guru Besar FEB UI)
- Prof Sulistyowati Irianto (Guru Besar FH UI)
- Prof Azyumardi Azra (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah)
- Prof Sigit Riyanto (Guru Besar FH UGM)
- Prof Ni’matul Huda (Guru Besar FH UII)
- Prof. em. Dr. Franz Magnis-Suseno (Guru Besar STF Driyarkara)
- Prof Jan S Aritonang (Guru Besar Sekolah Tinggi Teologi Jakarta)
- Prof Ningrum Natasya Sirait (Guru Besar FH USU)
- Prof Anna Erlyana (Guru Besar FH UI)
10.Prof Andri G Wibisana (Guru Besar FH UI)
11.Prof. Dr. Zainul Daulay, S.H ( Guru Besar FH Unand)
12.Prof. Dr. Masri Mansoer, M. A. (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
13.Prof. Dr. Sukron Kamil (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
14.Prof Multamia RMT Lauder (Guru Besar FIB UI)
15.Prof Herlien D Setio (Guru Besar FT ITB)
16.Prof Dr Frans Limahelu (Guru Besar FH UNAIR)
17.Prof. Sonny Priyarsono (Guru Besar FEM IPB)
18.Prof. Evy Damayanthi (Guru Besar FEMA IPB)
19.Prof Asep Saepudin (Guru Besar Statistik IPB)
20.Prof Atip Latipulhayat (Guru Besar FH UNPAD)
21.Prof Muhammad Chirzin, M.Ag. (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
22.Prof. Bambang Hero Saharjo (Guru Besar Fakultas Hutan IPB)
23.Prof Dr Hibnu Nugroho (Guru Besar FH UNSOED Purwokerto)
24.Prof Riris K. Toha Sarumpaet (Guru Besar FIB UI)
25.Prof Manekke Budiman (Guru Besar FIB UI)
26.Prof Akmal Taher (Guru Besar FK UI)
27.Prof. Pratiwi Soedharmono (Guru Besar FK UI)
28.Prof. Ratna Sitompul (Guru Besar FK UI)
29.Prof. Harun Joko Prayitno (Guru Besar UMS Surakarta)
30.Prof Dr M Zaidun (Guru Besar FH UNAIR)
31.Prof Didik J Rachbini (Guru Besar FE Universitas Mercubuana)
32.Prof. Dr. M. Dien Madjid (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
33.Prof Budi Haryanto (Guru Besar FKM UI)
34.Prof Hendra Gunawan (Guru Besar FMIPA ITB)
35.Prof Iwan Pranoto (Guru Besar FMIPA ITB)
36.Prof Muhadjir Darwin (Guru Besar FISIP UGM)
37.Prof Harihanto (Guru Besar FISIP UNMUL)
38.Prof Elita Rahmi (Guru Besar FH Universitas Jambi)
39.Prof. Agustinus Kastanya (Guru Besar Kehutanan, UNPATII, Ambon)
40.Prof Dr Marwan Mas, SH MH (Guru Besar FH Universitas Bosowa)
41.Prof. Aminuddin Mane Kandari (Guru Besar FHIL, UHO, Kendari)
42.Prof. Achmad Nurmandi M.Sc (Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
43.Prof. Ahmad Khairuddin (Guru Besar UM Banjarmasin)
44.Prof H. R. Partino (Guru Besar Fakultas Psikologi UNCEN Papua)
45.Prof. Dr. Muhammad Azhar (Guru Besar UMY)
46.Prof. Dr. Bambang Cipto (Guru Besar UMY)
47.Prof Wahyudi Kumorotomo (Guru Besar Fisipol UGM)
48.Prof PM Laksono (Guru Besar FIB UGM)
49.Prof Haryono Umar (Guru Besar FE Universitas Trisakti)
50.Prof Andi Faisal Bakti (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
51.Prof Ramlan Surbakti (Guru Besar FISIP UNAIR)
52.Prof. Dr. RM. Teguh Supriyanto (Guru Besar FBS UNNES)
53.Prof Dr Budi Setiadi Daryono (Guru Besar FB UGM)
54.Prof Dr Syafrinaldi SH, M.C.L (Guru Besar FH Universitas Islam Riau)
55.Prof Dr Ir Ali Agus (Guru Besar Fakultas Peternakan UGM)
56.Prof Widi A Pratikto (Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan ITS)
57.Prof Ir Syamsir Abduh (Guru Besar FTI Universitas Trisakti)
58.Prof Melanie Sadono (Guru Besar FKG Universitas Trisakti)
59.Prof Agus Sardjono (Guru Besar FH UI)
60.Prof Rosa Agustina (Guru Besar FH UI)
61.Prof Dr Ir Saratri Wilonoyuda (Guru Besar FT UNNES)
62.Prof Dr Tri Marheni P Lestari (Guru Besar FIS UNNES)
63.Prof Dr Kuntjoro (Guru Besar Fakultas Psikologi UGM)
64.Prof. Achmad Romsan (Guru Besar FH UNSRI)
65.Prof Mas Roro L Ekowanti (Guru Besar FISIP UHT Surabaya)
66.Prof Daniel M Rosyied (Guru Besar ITS)
67.Prof Bedjo Suyanto (Guru Besar UNJ)
68.Prof Koesmawan (Guru Besar STIE Ahmad Dahlan)
69.Prof Jafar Haruna (Guru Besar Universitas Mulawarman)
70.Prof Daryono Hadi Tjahjono (Guru Besar Farmasi ITB)
71.Prof Emy Susanti (Guru Besar FISIP UNAIR)
72.Prof Emir M Husni (Guru Besar STIE ITB)
73.Prof Hariadi Kartodihardjo (Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB)
74.Prof Mayling Oey (Guru Besar FEB UI)
*tempo.co