BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tak berbeda dengan daerah lain seperti Sragen, Jateng, di Kabupaten Bantul, Provinsi DIY juga muncul klaster baru penyebaran Covid-19, yakni klaster tarawih.
Di Bantul, klaster tarawih tersebut terjadi di Padukuhan Sanggrahan, Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden. Total, ada 26 jemaah di sana yang dinyatakan positif Covid-19.
Sementara di Padukuhan Candi, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, berkembang juga klaster baru, yakni klaster jemaah masjid.
Jubir Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, kasus pertama diketahui pada 21 April 2021 lalu.
Salah satu jemaah yang bernama S mengalami gejala Covid-19 kemudian memeriksakan diri ke rumah sakit. Ternyata hasilnya positif Covid-19.
Setelah diketahui positif Covid-19, keluarga S kemudian melakukan rapid tes antigen pada 22 April 2021.
Ada lima keluarga S yang mengikuti rapid tes antigen. Kelima anggota keluarganya ialah istri, ibu, dan tiga anaknya.
“Karena hasil antigen positif, dilanjutkan dengan swab PCR. Hasilnya dari tiga anaknya, dua positif yang satu negatif,” katanya, Jumat (7/5/2021).
Ia melanjutkan, ada jemaah Masjid di Padukuhan Candi yang menjalani pemeriksaan GeNose dan hasilnya positif.
Setelah itu jemaah yang lain memilih untuk menjalani swab PCR, ternyata hasilnya positif.
Dengan hasil tersebut, pihaknya kemudian melakukan tracing. Hasilnya, ada sembilan orang yang kemudian menjadi sasaran tracing karena kontak erat.
Karena hasil swab PCR positif, kemudian tracing dilanjutkan.
“Total yang terkonfimasi positif sampai hari ini ada 20 orang. Saat ini langkah tracing masih kami lakukan. Masih ada 15an yang perlu swab PCR,” lanjutnya.
Dengan adanya klaster baru di Bantul, ia mengimbau agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan.