WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Wonogiri Joko Sutopo kaget ketika Satgas COVID-19 pusat menyatakan bahwa Wonogiri masuk zona merah alias resiko tinggi penularan virus Corona. Dia menyebut ada beda data dengan Satgas COVID-19 Wonogiri.
Bupati menegaskan ada selisih besar antara data di pusat dan daerah. Lantaran itu pihaknya menegaskan Wonogiri masih masuk zona oranye.
Soal ketidaksamaan data kasus COVID-19, Bupati menjelaskan update data yang dimiliki Pemkab tidak sinkron dengan Kementerian Kesehatan. Dia menyebut dalam data update COVID-19 ada selisih 123 kasus. Yang semula 120 menjadi 243 kasus di data pusat.
“Itu yang menyebabkan Wonogiri masuk zona merah. Kita kaget semua,” kata Jekek, sapaan akrab Bupati usai menghadiri kunjungan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto di Mapolres Wonogiri, Kamis (27/5/2021).
Kata dia, tim gabungan di Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri sudah bekerja keras menangani pageblug di Kota Sukses. Jekek menegaskan, hal ini bukan berarti pihaknya tak bisa menerima status zona merah.
Pihaknya hanya berharap informasi bisa didapatkan seobyektif mungkin. Dengan begitu Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri bisa melakukan evaluasi yang tepat.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri ini mengatakan, berdasarkan Laporan Harian COVID-19 Wonogiri, selama 20-26 Mei terjadi penambahan 120 kasus baru. Menurut dia, angka itu wajar sebab ada arus mobilitas warga saat Lebaran.
“Saat ini ada 250 spesimen yang menunggu hasil laboratorium. Semoga semuanya negatif. Tapi kalaupun ada yang positif saya yakin angkanya tidak akan signifikan,” beber dia.
Jekek menuturkan, berdasarkan Laporan Harian COVID-19 Wonogiri, status zonasi Wonogiri berada di zona oranye. Saat disebut sebagai zona merah, menurutnya hal itu memalukan sebab sudah banyak upaya yang dilakukan demi mencegah penyebaran Corona di Wonogiri. Apalagi menjadi satu-satunya zona merah di Jawa Tengah dan di Pulau Jawa hanya Wonogiri dan Cirebon saja yang termasuk zona merah.
Pihaknya berharap ada pihak-pihak yang menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Wonogiri. Sebab upaya keras sudah dilakukan untuk menekan penyebaran Corona. Bupati juga telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri untuk berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan terkait hal itu.
“Semoga besok ada klarifikasi dari Kemenkes. Prinsip dasarnya semangat harus terjaga dan optimisme harus menjadi sikap dan perilaku ke depan sehingga menjadi solid,” kata Jekek. Aris