SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabupaten Sragen kembali dinyatakan masuk zona merah covid-19. Masyarakat pun diminta meningkatkan kewaspadaan dan menaati protokol kesehatan.
Makin abainya masyarakat dan longgarnya kegiatan yang melibatkan banyak orang ditengarai memicu kenaikan kasus Covid-19 hingga kembali mengerek status Sragen menjadi zona merah.
Kabar Sragen kembali masuk zona merah itu juga beredar luar di media sosial. Pesan berantai terkait kenaikan status Sragen menjadi zona merah itu beredar melalui pesan Whatsapp di grup-grup WA dalam sehari terakhir.
Pesan itu berbunyi “Saat ini kab Sragen masuk zona merah dg kab Kudus. Mohon untuk lebih di tingkatkan lagi kewaspadaan kita.
1. Tracing harus lebih di perkuat
2. Kalau ada yg isoman *tidak* di technopark mohon untuk benar benar di awasi
3. Untuk teman2 semua menjaga selalu kesehatannya dan di perketat prokes kita setiap kita bekerja…supaya kita jangan sampai terkonfirmasi
4. Setiap ada kegiatan kita harus memberi contoh Prokes.
5. Saat ini Propinsi sudah memantau kondisi Covid di kabupaten sragen lebih serius.
Trimksh atas perhatiannya”
Status Sragen Zona Merah itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto. Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan bahwa saat ini kondisi kasus Covid-19 di Sragen memang terus meningkat dan memasuki zona merah.
Status zona merah itu diketahui dari hasil evaluasi kondisi kasus Covid-19 yang terus menanjak dalam beberapa waktu terakhir.
“Iya, memang dari rapat terakhir dan evaluasi kasus, Sragen sudah kembali masuk zona merah,” paparnya Rabu (26/5/2021).
Hargiyanto menjelaskan kenaikan covid-19 itu ditandai dengan penambahan kasus positif covid-19 baik pasien yang menjalani isolasi di Technopark, isolasi mandiri maupun yang dirawat di rumah sakit.
Menurutnya posisi hari ini, total masih ada 106 pasien positif terkonfirmasi covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di Technopark. Kemudian yang dirawat di beberapa rumah sakit, mencapai 80an pasien lebih.
“Jumlah klaster kasus baru juga makin banyak. Ini yang perlu diwaspadai bersama. Harapan kami masyarakat bisa kembali menaati protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker dan menghindari kerumunan,” jelasnya.
Ia menyampaikan belakangan muncul klaster-klaster baru penyebaran covid-19 di Sragen. Di antaranya klaster masjid, klaster tarawih, klaster pedagang pasar, klaster layatan hingga klaster keluarga.
“Apalagi sekarang kesadaran masyarakat untuk menaati prokes juga agak berkurang. Kemudian kegiatan hajatan dan lainnya juga sudah mulai agak longgar,” terangnya.
Untuk menekan laju kasus, Hargiyanto menyebut tim terus memaksimalkan tracing apabila ada temuan kasus baru. Hal itu dimaksudkan untuk melacak tuntas semua kontak erat sehingga tidak sampai menyebar lebih luas.
Sementara hingga Selasa (25/5/2021) petang, sebanyak 3 warga kembali dilaporkan meninggal dunia dan 15 orang dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19.
Tambahan 15 kasus tersebut membuat jumlah kasus covid-19 Sragen hingga petang ini sudah mencapai 7.250 kasus positif.
Sampai hari ini jumlah korban meninggal juga tercatat sudah mencapai 499 orang. Seusai dilantik, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menegaskan bahwa penanganan covid-19 memang menjadi salah satu prioritas yang akan digenjot saat ini.
Ia meminta setiap ada temuan kasus positif baru atau klaster baru, untuk dilakukan tracing sampai zero atau nol semua terlacak. Hal itu untuk menekan penyebaran kasus sehingga tidak makin meluas.
“Apalagi saat sambutan pelantikan, Pak Ganjar berpesan untuk penanganan covid yang komprehensif. Karena tadi di salah satu kabupaten di Kudus ada klaster baru yang sama dengan yang ada di India, sehingga jangan sampai nanti menyebar di Jawa Tengah. Khusus untuk Sragen dan Bupati Demak yang sama-sama dokter dan putri, juga dipesan penanganan covid dan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sragen. Pesannya gass poll dan gasnya harus lebih baik,” paparnya ditemui di Pendapa Rumdin Bupati. Wardoyo