JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis hasil kajian cepat terkait efektivitas penggunaan Vaksin Sinovac, terhadap 128.290 tenaga medis.
Dari hasil kajian cepat tersebut terlihat bahwa vaksin Sinovac efektif mencegah kematian akibat Covid-19 hingga 98 persen di hari ke-28 hingga ke-63 setelah penyuntikan dosis kedua.
Efektivitas vaksin ini juga menunjukkan vaksin dapat mencegah seseorang mengalami gejala Covid-19 seperti batuk, pilek, hingga demam. Dari hasil penelitian, disebutkan kemampuannya mencegah gejala Covid-19 mencapai 94 persen.
โVaksinasi Covid-19 menurunkan risiko perawatan dan kematian sampai 98 persen, jauh lebih besar dibandingkan pada individu yang baru menerima dosis pertama,โ ujar Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kemenkes, Pandji Dhewantara dikutip dari laman resmi Kemenkes, Senin, (17/5/2021).
Selain itu, kajian ini juga menunjukkan efektiftas vaksin mencegah seseorang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19, mencapai rata-rata 96 persen.
Studi Kemenkes ini dilakukan pada 128.290 tenaga Kesehatan di DKI Jakarta selama periode 13 Januari โ 18 Maret 2021. 82 ribu relawan ada di kelompok usia 18 hingga 49 tahun. Sementara sisanya adalah relawan di atas 50 tahun.
Para relawan dipantau dari sejak penyuntikan dosis pertama maupun dosis kedua. Mereka dipantau hingga 63 hari setelah penyuntikan dilakukan.
Namun, Kemenkes juga menyebut ada keterbatasan dalam studi mereka soal vaksin Sinovac. Pertama, adalah perihal inakurasi waktu terjadinya โeventโ sakit sesungguhnya (tanggal onset gejala). Kedua, soal analisis yang mengacu pada tanggal pelaporan dan periode pengamatan yang ditentukan. Ketiga, tentang kemungkinan terjadi under-testing dan testing hanya dilakukan pada mereka yang bergejala.