![IMG_20210506_201325](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/05/IMG_20210506_201325.jpg?resize=640%2C409&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 12 kendaraan pemudik asal luar kota terpaksa disuruh balik ke daerah asal, pada hari pertama operasi larangan mudik, Kamis (6/5/2021).
Belasan kendaraan itu diputar balik karena terjaring petugas ketika masuk wilayah Sragen. Dua belas kendaraan itu terjaring penyekatan di beberapa titik.
Di antaranya di Exit Tol Pungkruk, Sidoharjo dan Jembatan Timbang Toyogo Sambungmacan.
Data yang dihimpun dari Polres Sragen, lima kendaraan diputar balik saat tersekat di exit tol. Sedangkan lima kendaraan diputar balik di Jembatan Timbang Toyogo.
“Kita sudah melakukan penyekatan di beberapa titik di antaranya di exit tol Pungkruk dan di pos jembatan timbang Toyogo. Mulai pukul 00.00 WIB tadi malam hingga sore tadi, dari sejumlah kendaraan yang telah dilakukan pemeriksaan, hasilnya 12 kendaraan diputar balik,” ujar Kasat Lantas Polres Sragen AKP Ilham Syafriantoro Sakti, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (6/5/2021).
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/05/IMG-20210506-WA0081.jpg?resize=640%2C480&ssl=1)
Kasat menguraikan kendaraan yang diputar balik tersebut diputar balik karena berbagai alasan.
Utamanya karena berasal dari luar kota seperti Jakarta dan Surabaya. Kebijakan putar balik dilakukan sesuai instruksi Kapolri dan pemerintah pusat mulai 6-17 Mei.
“Mayoritas mobil dengan plat nomor luar kota seperti Jakarta dan Surabaya,” terangnya.
Kapolres AKBP Yuswanto Ardi menyampaikan selain penyekatan pemudik, petugas juga melakukan tes swab antigen secara acak kepada para pengendara yang melintas di pos penyekatan.
Pada hari pertama ini petugas sudah melakukan tes swab antigen kepada 48 pengguna jalan. Mereka mayoritas adalah pelaku perjalanan yang berasal dari wilayah sekitar Sragen dan Soloraya atau wilayah aglomerasi.
“Kita telah dilakukan swab antigen terhadap 48 pengguna jalan dan Alhamdulillah semuanya kondisinya non reaktif, sehingga dapat melanjutkan perjalanan,” paparnya.
“Adapun identitas dari 48 pelaku perjalanan tersebut semuanya masih dalam satu wilayah aglomerasi tidak jauh-jauh dari Klaten, Ngawi, Sukoharjo dan sebagainya,” pungkasnya. Wardoyo