JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Pengamat Media: Monumen Pers di Solo Layak Dijadikan Pusat Kajian Pers Nasional

Kepala Monumen Pers Nasional (MPN), Widodo Harstjaryo saat menyampaikan paparan pada Sarasehan pengembangan Monumen Pers Nasional. Foto: dok
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Pengamat Media, Dr Basuki Agus Suparno mengharapkan keberadaan Monumen Pers Nasional (MPN) tidak sekadar hanya menjadi tempat untuk menyimpan berbagai koleksi meliputi teknologi komunikasi dan teknologi reportase, seperti penerbangan, mesin ketik, pemancar, telepon, dan benda-benda bersejarah terkait media.

“Keberadaan Monpers Nasional ke depannya layak dijadikan Pusat Kajian Pers Nasional. MPN yang terletak di Jalan Gajah Mada, Solo yang memiliki jutaan koran fisik itu bisa dijadikan rujukan tempat penelitian dan pengkajian ilmiah tentang pers nasional,” papar Basuki Agus Suparno saat Sarasehan Audensi Peningkatan Layanan Monumen Pers Nasional di Gedung MPN di Jalan Gajah Mada, Solo, Jumat (21/5/2021).

Ditambahkan oleh Basuki, sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran pers. Oleh sebab itu Monumen Pers Nasional merupakan referensi utama kesejarahan pers dan media bangsa Indonesia.

“Saya pernah ditugasi dosen saya pakar ilmu komunikasi Prof Alwi Dahlan agar mengumpulkan tulisan kumpulan cerpen yang tercecer dimuat di berbagai surat kabar. Akhirnya saya melakukan penelitian di Monpers Nasional dan berhasil merangkum mengumpulkan tulisan Prof Alwi Dahlan. Diberi judul Arkeologi Komunikasi di Monpers,” papar Basuki yang juga dosen Ilmu Komunikasi UPN Yogyakarta.

Baca Juga :  PDIP dikabarkan  Bakal Merapat ke Prabowo, Begini  Reaksi Gibran

Sementara Kepala MPN, Widodo Hastjaryo mengatakan Monpers  belakangan ini telah melakukan revitalisasi fisik dan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk revitalisasi fisik meliputi penataan ruang pamer menjadi serba digital, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo tentang transformasi digital.

Monpers sudah mewujudkannya untuk revitalisasi SDM juga telah merotasi potensi staf sesuai bidang tugas sebagaimana disiplin ilmu yang dimiliki sehingga kinerja Monpers menjadi lebih gesit dan aktif melayani pengunjung baik melalui virtual di media sosial maupun website www.mpn.kominfo.go.id, Twitter = IG = FB = @monumenpers serta Youtube = Monumen Pers Nasional.

Baca Juga :  Teguh Prakosa, Wakil Gibran Akan Daftar Jadi Calon Walikota Solo, Yakin Partainya Melihat Figur Internal

Widodo Hastjaryo yang alumni Magister Komunikasi Universitas Indonesia ini menambahkan, fasilitas baru bagi masýarakat mulai dibukanya ruang pamer baru, serba digital menjadikan Monpers sebagai sarana edukasi bagi pengunjung anak yang juga dilengkapi perpustakaan anak dan taman bermain anak.

“Hanya di masa pandemi pengunjung Monpers dibatasi.

Selama pandemi Covid-19 pengunjung Monpers wajib menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat dengan menerapkan 3 M. Di kala pandemi, tim Monpers berhasil melakukan terobosan menyediakan layanan pengunjung secara virtual melalui media sosial (medsos). Pengunjung cukup meng klik akun medsos Monpers dan secara virtual bisa melihat lokasi museum pers dan koleksinya,” ungkapnya.

Dikatakan Widodo, di era digitalisasi dilakukan transformasi digital, maka Monpers Surakarta telah melakukan digitalisasi koran-koran kuno dengan melakukan scan sehingga tersedia dalam format PDF. Adapun koleksi koran tertua terbit tahun 1820. (ASA)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com