KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Bupati Karanganyar Drs Juliyatmono, MM meminta seluruh warganya, terutama umat muslim untuk bergembira dalam menyambut momentum hari raya Iedul Fitri 1442 H.
Juliyatmono juga sekaligus melarang warganya untuk bersedih. Alasannya, hari raya Iedul Fitri adalah hari besar keagamaan dan bagi kaum muslim adalah hari kemenangan setelah sebulan berada dalam ujian keimanan.
Untuk itu sudah selazimnya jika di hari raya ini seluruh warga muslim di dunia termasuk di Kabupaten Karanganyar menyambut dengan hati gembira. Adapun umat agama lain yang ada di Indonesia pun turut nyengkuyung (menyambutnya) dengan kegembiraan.
“Bakdo ( Hari raya Iedul Fitri ) itu hatinya harus bergembira dan dilarang bersedih karena lebaran itu juga sudah menjadi tradisi Indonesia, yang mana umat beragama lain juga turut bergembira,” ungkapnya di sela menyaksikan acara pembagian beras di Balaidesa Harjosari, Karangpandan, Sabtu (8/5/2021).
Menurut Bupati, momentum Iedul Fitri itu meskipun merupakan hari raya umat muslim, namun pada dinamikanya berkembang menjadi tradisi warna khas Indonesia.
Yakni semua warga negara di NKRI ini menyambutnya dengan senang hati. Apalagi saat dulu sebelum terjadi pandemi Covid-19, tradisi mudik jelang Iedul Fitri menggerakkan semua sektor baik transportasi, ekonomi, wisata serta pernak-pernik yang mengikutinya sehingga terbukti menjadi
multiplier effect yang signifikan.
Namun pada Iedul Fitri saat ini, lanjut Bupati, masih terjadi pandemi Covid-19, sehingga situasi dan kondisinya jauh berbeda dengan sebelumnya sehingga perayaannya pun relatif sederhana.
Bupati juga menghimbau pada Iedul Fitri tetap taat protokol kesehatan serta meminimalisasi potensi terjadinya kerumunan demi kesehatan bersama.
Tetapi, meski dalam kesederhanaan akibat pandemi, orang nomor satu di Karanganyar itu tetap menganjurkan seluruh warganya bergembira dan melarang bersedih.
Pasalnya, hari raya itu setahun sekali dan auranya mendunia sehingga rugi jika hati bersedih apalagi disibukkan oleh rutinitas.
“Jangan ada yang bersedih ini Bakdo (Iedul Fitri) semua harus bergembira menyambutnya jangan berkecil hati dan sambutlah kemenangan ini,” tukasnya.
Lebih lanjut Juliyatmono yang juga politisi ulung Partai Golkar Jateng itu menjelaskan, hati yang senang bergembira itu mendorong kontribusi indek kesehatan jiwa dan fisik manusia.
“Kalau bahasa kedokteran ada hormon endroven dalam tubuh manusia sehingga membuat hati dan jiwa selalu sehat karena rasa senang dan gembira,” ujarnya.
Pada bagian lain Bupati mengingatkan rasa senang bergembira itu juga bagian dari rasa bersyukur menjelang lebaran masih bisa beribadah dan sehat serta diberi rezeki yang cukup.
Semua itu harus disyukuri bahwa masih ada kesempatan buat kita beribadah dan menikmati perjalanan hidup hingga hari ini.
Pasalnya esensinya manusia itu secara titahnya tidak ada rasa puas dan selalu kurang, namun untuk mengendalikan semua itu direm melalui ajaran agama dan keimanan agar manusia itu memiliki kontrol terhadap nafsunya.
“Ibaratnya manusia itu seperti roda kadang diatas kadang dibawah, saat ini saya bupati besok saya rakyat biasa itulah hidup, namun kita harus tetap bergembira bersyukur menjalaninya begitu pula menyambut hari raya Iedul Fitri ini,” pungkasnya. Beni Indra