JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ustaz Yusuf Mansur melontarkan kritikan pembiayaan melalui bank syariah lebih mahal dibanding bank konvensional.
“Biar masyarakat melek, sudah waktunya masyarakat dapat pembiayaan murah dan ada keberpihakan juga. Enggak jual-jual syariah dan ummat,” kata dia, Rabu, (19/5/2021).
Yusuf Mansur menjelaskan pembiayaan yang diberikan perbankan syariah secara umum mahal. Tetapi, apabila nasabah menyimpan dananya di bank, imbal hasilnya lebih rendah. Karena itu, ia menyoroti keberpihakan perbankan syariah kepada umat.
“Dan patut ditanya, selama ini dana, ditaruh di aset manajemen apa? Dan bagaimana penyaluran non-pembiayaan? Bisa jadi, konvensional lagi. Intinya, jauh sama konvensional,” ujarnya.
Selama ini, kata Yusuf, ia tidak pernah mempertanyakan mengenai persoalan itu. Namun, kinerja dan pelayanan di perbankan syariah, menurut dia, tidak pernah berubah.
Kritik soal perbankan syariah itu juga diunggah di akun Instagram resmi @yusufmansyurnew pada Kamis, 20 Mei 2021. Ia mulanya mengunggah gambar logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Melalui postingan itu, ia juga mempertanyakan kepedulian dunia syariah terhadap syariah yang berlaku.
Yusuf mempertanyakan selama ini dana-dana ditempatkan di perusahaan aset manajemen yang mana, kenapa produk pembiayaan yang ditawarkan bank syariah mahal, bagaimana komunikasi komunikasi para tokoh dan pemimpin dengan para aktor di akar rumput.
“PAM (Paytren Aset Manajemen) sebagai satu-satunya yang dari lahir udah aset manajemen syariah juga ga ada pernah diajak bicara, sedikit pun,” ujarnya.
Ia pun mempertanyakan keberpihakan perbankan syariah terhadap dunia pesantren. Kritiknya itu juga berlaku kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang mewadahi BSI. Oleh karena itu ia meminta kementerian yang dinakhodai oleh Erick Thohir itu berpihak dan berani rugi demi dunia syariah.
Apalagi, menurut dia, ini menyoal perjuangan awal di dunia syariah. Apalagi, kata Yusuf, para investor asing sudah ikut memodali dunia syariah hingga puluhan triliun.
“Saya berharap, rakyat diberi kesempatan untuk dimiliki oleh rakyat seutuh-utuhnya. Carilah jalan. Carilah regulasi. Supaya rakyat bisa memiliki,” ucapnya.
Hal ini, kata Yusuf Mansur, bukan berarti memberi sentimen khusus terhadap saham tertentu. “Melainkan kesempatan kayak konglomerat asing membeli 1 bank syariah. Rakyat, bisa.”