WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar gembira bagi warga Kota Sukses Wonogiri. Kini kabupaten paling ujung tenggara Jateng itu dinyatakan masuk zona oranye alias resiko sedang penularan COVID-19.
Sebelumnya oleh Satgas Pusat, Wonogiri dinyatakan masuk zona merah alias resiko tinggi penularan COVID-19. Paling tidak sepekan Wonogiri masuk zona paling berbahaya itu.
Setelah sepekan masuk kategori zona merah penyebaran COVID-19 tersebut, Wonogiri kini kembali masuk kembali dalam kategori zona oranye. Data itu diketahui lewat peta risiko di website resmi Satgas Penanganan COVID-19 nasional.
Meski saat ini di data Satgas Penanganan COVID-19 pusat zona Wonogiri tidak merah lagi, Bupati Joko Sutopo alias Jekek meyakini sejak pekan lalu zona risiko Corona di Wonogiri adalah oranye. Hal itu berdasarkan data laporan harian COVID-19 (LHC) Wonogiri.
Apalagi, kata dia, di eks Karesidenan Surakarta penambahan kasus Corona di Wonogiri terendah. Pihaknya pun sudah melakukan pengecekan data setelah Wonogiri diumumkan zona merah dan ditemukan selisih ratusan kasus antara data Satgas daerah dan pusat.
“Pasca Lebaran, berdasarkan data kasus kita sangat terkendali,” kata dia, Rabu (2/6/2021).
Bupati mengatakan, data yang ada di pusat tidak perlu diperdebatkan. Meski begitu, pihaknya berharap sebelum data dari pusat ditampilkan, ada pertanggungjawaban validasi data yang dilakukan.
Menurut dia, apabila tidak ada pertanggungjawaban validasi data yang dilakukan maka hal itu bisa menimbulkan kepanikan baru. Misalnya seperti kejadian di Wonogiri pekan lalu, saat itu diketahui ada perbedaan selisih 123 kasus terkonfirmasi Corona yang kemudian menjadikan Wonogiri masuk zona merah satu-satunya di Jawa Tengah dan bersama Cirebon di Pulau Jawa.
“Itu kan tidak logis, yang jadi pertanyaan kami data dari Kemenkes itu panduannya apa. Semisal ada angka yang tidak wajar bisa klarifikasi kepada Satgas,” tandas Jekek.
Diumumkannya Wonogiri sempat masuk zona merah juga menurutnya bisa membuat semangat pemutusan mata rantai penyebaran Corona berkurang. Apalagi di Wonogiri elemen masyarakat hingga tingkat RT dan RW yang ada diminta untuk pro aktif dalam upaya pemutusan mata rantai penyebaran.
Berdasarkan data yang dihimpun dari website resmi Pemkab Wonogiri, hingga Selasa (1/6) pukul 21.00 secara kumulatif tercatat ada 4.541 kasus korona di Wonogiri. Dari jumlah itu 187 diantaranya adalah kasus aktif dengan rincian 80 orang menjalani rawat inap di rumah sakit dan 107 lainnya menjalani isolasi mandiri. Sementara itu, 4.101 orang telah sembuh dan 253 orang lain meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif. Aris