Beranda Daerah Sragen Buaya Raksasa Sepanjang 3 Meter Ditangkap di Sambungmacan Sragen. Muncul di Kolam...

Buaya Raksasa Sepanjang 3 Meter Ditangkap di Sambungmacan Sragen. Muncul di Kolam Pensiunan TNI, Dievakuasi Rame-Rame Sampai Didatangkan Pawang dari Jurug

Penampakan buaya muara yang dievakuasi dari kolam milik pensiunan TNI di Sambungmacan, Sragen, Kamis (24/6/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seekor buaya berukuran besar membuat gempar setelah dievakuasi dari sebuah kolam milik Warsidin (75) warga Dukuh Sambungmacan, RT 9, Desa Sambungmacan, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Kamis (24/6/2021).

Buaya berukuran panjang hampir 3 meter itu diketahui merupakan jenis buaya muara.

Hewan reptil yang dikenal ganas itu dievakuasi karena pemiliknya yang merupakan pensiunan TNI, kini sudah tua dan berniat menyerahkannya ke pemerintah.

Proses evakuasi berlangsung hampir 1,5 jam dilakukan oleh pawang buaya yang didatangkan dari Taman Satwa Taru Jurug Solo.

Evakuasi juga dibantu oleh Kapolsek Sambungmacan, Iptu Windarto bersama beberapa warga dan petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam).

“Proses evakuasi berlangsung cukup singkat hanya 1,5 jam. Kebetulan pawangnya sudah piawai. Tadi dievakuasi pakai tali. Begitu ditali mulutnya, langsung bisa diangkat. Nggak melawan,” papar Kapolsek, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (24/6/2021).

Baca Juga :  Mantap! PAD Sektor PBB di Sragen Tembus 100 Persen, Ini Kata Bupati Yuni

Kapolsek menuturkan buaya itu sebelumnya memang dipelihara oleh Warsidin selama hampir 30an tahun lalu.

Berdasarkan cerita pemiliknya, buaya itu dulunya dibawa dari Indramayu tempat Warsidin saat masih aktif bertugas. Saat dibawa, buaya itu masih anakan dan dibawa pulang ke Sragen dengan dimasukkan ke dalam tas.

Kemudian, anakan buaya itu dipelihara di kolam belakang rumah Warsidin. Setelah 20 tahun dipelihara, buaya itu kini tumbuh besar. Seiring menuanya usia, sang pemilik kemudian berinisiatif menyerahkan ke BKSDA Jateng.

“Rencananya buaya itu akan ditempatkan di Taman Marga Satwa Semarang,” tukas Windarto. Wardoyo