Beranda Daerah Sragen HUT Ke-70, Ketua IBI Sragen Tekankan Profesionalitas Bidan Bantu Turunkan Kematian Ibu...

HUT Ke-70, Ketua IBI Sragen Tekankan Profesionalitas Bidan Bantu Turunkan Kematian Ibu Bayi. Khusus Hari Ini, Semua Layanan di Praktik Mandiri Bidan Digratiskan!

Ketua IBI Sragen, By Damai Tatag Prabawanto saat menyerahkan bingkisan di acara puncak peringatan HUT ke-70 Sragen, Kamis (24/6/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para bidan di Sragen diminta untuk meningkatkan profesionalitas dalam menjalankan peran pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Salah satunya peran dalam menekan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan potensi kasus stunting pada anak.

Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sragen, Ny Damai Tatag Prabawanto di sela peringatan HUT ke-70 IBI di Ruang Aula Sukowati Setda Sragen, Kamis (24/6/2021).

Ia mengatakan di usia ke-70, IBI tetap berkomitmen mendorong profesi bidan harus melayani dengan semangat, dengan profesional dan tetap berjuang membantu pemerintah dalam penurunan AKI dan KB.

Di masa pandemi, para bidan juga ditekankan selalu menjaga terutama kesehatan ibu dan anak, ibu hamil, bersalin dan pelayanan KB dengan melakukan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.

“Kita masih tetap sebagai bidan sosialisasi tidak hanya ke teman sejawat tapi turun langsung ke masyarakat. Agar ibu-ibu untuk siap terutama di masa kehamilan untuk menjaga peningkatan gizinya. Agar nanti juga di masa kelak 1000 hari kehidupan itu tidak akan terjadi stunting. Jadi sejak dini kita harus memperhatikan gizinya,” paparnya kepada wartawan.

Pose bersama. Foto/Wardoyo

Untuk menekan AKI dan AKB, Damai menyampaikan IBI selama ini sudah berupaya dari awal.

Di antaranya melakukan antisipasi dini dan memilah-milah mana ibu hamil yang resiko tinggi, mana yang nanti bisa normal untuk menentukan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

“Kita juga mengawal terus, kita sudah berupaya sejak awal. Kalau ada yang berisiko langsung kita sarankan ke faskes rujukan. Tapi sulitnya kadang masih ada kepercayaan sugestinya ke bidan A dan bidan B seperti itu,” jelasnya.

Damai menjelaskan dari sisi SDM, jumlah bidan di Sragen yang bergabung dalam IBI mencapai 1.352 orang. Jumlah itu dinilai sudah cukup memadai untuk mengkover pelayanan di masyarakat.

Di masing-masing desa saat ini minimal sudah ada satu atau dua bidan. Karenanya yang terus ditekankan saat ini adalah komitmen untuk bekerja ikhlas dan profesional..

“Semboyan kita, satu kata untuk bidan dashyat, dua kata untuk bidan luar biasa. Tiga kata untuk bidan saya pasti bisa, empat kata untuk bidan turunkan AKI AKB dan stunting. Itu motivasi untuk selalu kita ingat-ingat di telinga kita,” terangnya.

Layanan Gratis

Perayaan HUT itu digelar sebagai puncak rangkaian beberapa kegiatan peringatan yang digelar sejak beberapa hari lalu.

Di antaranya sosialisasi tentang STR dan CBR online, anjangsana ke para ibu bidan sepuh dan tabur bunga atau ziarah ke makam bidan yang sudah mendahului.

Ny Damai Tatag Prabawanto. Foto/Wardoyo

Kemudian hari ini masih dilanjutkan kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana yang dilakukan dengan gratis di seluruh Indonesia di tempat praktek mandiri bidan.

Baca Juga :  Momen Kaesang Pangarep, Ketua PSI, Temui Ribuan Kader, Milenial dan Gen Z di Sragen, Jawa Tengah

“Pada hari ini juga ada pelayanan di tempat praktek mandiri bidan, ada safari KB di bidan Tonik Sidoharjo,” tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto berharap di usia ke-70, bidan bisa makin meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya.

Pasalnya keberadaan bidan dinilai sangat sentral dalam memberikan pelayanan primer. Peran besar bidan juga dipandang krusial untuk membantu menurunkan AKI-AKB yang masih cukup tinggi di Sragen.

“Harus lebih ditingkatkan lagi standar kompetensinya. Bagaimana nanti koordinasi dan komunikasi bidan dengan dokter serta rumah sakit rujukan. Karena itu kunci utama menekan AKI-AKB dan stunting,” tandasnya. Wardoyo