SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen akhirnya bisa mewujudkan mimpi membangun mall pelayanan publik (MPP) di semester pertama tahun 2021.
Mimpi membangun gedung untuk multi layanan di berbagai bidang itu diwujudkan dengan peletakan batu pertama oleh Bupati, Jumat (11/6/2021).
Mega proyek yang bakal menelan anggaran Rp 18,5 miliar itu dibangun di atas lahan 268 meter persegi di kompleks dekat Technopark Sragen. Peletakan batu pertama dilakukan oleh bupati didampingi jajaran kepala OPD dan instansi terkait.
Dalam sambutannya, Bupati mengaku bersyukur mimpi membangun MPP bisa diwujudkan meski sebelumnya sempat tersendat akibat refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Menurutnya, MPP itu akan dibangun dengan total anggaran Rp 18,5 miliar. Mengingat besarnya dana yang dibutuhkan, pembangunan akan dilakukan selama dua tahap. Untuk tahap pertama akan menelan anggaran Rp 9,5 miliar di tahun 2021.
“Nanti dibangun 2 lantai. Anggaran totalnya Rp 18,5 miliar. Tahap pertama Rp 9,5 miliar dan tahap kedua Rp 9 miliar,” papar Bupati.
Menurutnya, komponen pembangunan pada tahap pertama yang terpenting sudah ada struktur bangunan, dinding, atap, plafon. Kemudian berlanjut di tahap kedua adalah finishing dan penataan lingkungan.
Bangunan MPP itu didirikan di lahan aset Pemkab. Sehingga Pemkab tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk pembelian lahan.
“Sini lokasinya strategis, ke depan bahkan pusat pelayanan Ada disini, kantor Pemda terus pusat pemerintahan ada di sini juga,” katanya.
Yuni berharap kepada para rekanan pelaksana pembangunan agar benar-benar mengerjakan sesuai spek dan tepat waktu.
Jika tahap pertama berjalan lancar, tahap kedua akan dianggarkan di perubahan anggaran. Kehadiran MPP diharapkan semua pelayanan untuk masyarakat Sragen bisa dilayani lebih baik, cepat dan lebih murah ditempat yang lebih nyaman.
“Dan ini sangat luar bisa di tengah kita tidak longgar dalam mengelola keuangan. Kalau bukan karena kita berfikir pelayanan yang lebih baik pada masyarakat, mustahil. Walaupun beberapa orang konotasinya kalau mall itu pusat belanja. Ada beberapa perbedaan mindset bupati bangun mall, padahal yang dibangun adalah mall pelayanan publik. Mohon doa restunya semua, mudah-mudahan lancar dan tepat waktu. Jangan sampai mejen di tengah jalan,” tegasnya. Wardoyo