SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengimbau para penambang pasir menghentikn pekerjaannya demi menghindari kemungkinan bahaya lahar dingin Merapi.
Sementara itu, masyarakat sekitar Merapi diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun, khususnya di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan dihentikan,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.
Imbauan itu dikeluarkan lantaran Gunung Merapi kembali mengeluarkan 16 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya, Sabtu (19/6/2021).
Dijelaskan Anik Humaida, hingga kini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih di level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Area itu meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Hanik mengatakan, lontaran material vulkanik saat erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Di samping penambang pasir, jelas Anik Humaida, para pelaku wisata juga direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” kata Hanik.