PAPUA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Pembakaran Bendera Bintang Kejora kian marak diikuti dengan seruan Kepala perang TPNPB untuk kembali ke NKRI.
Mereka menyatakan siap kembali ke NKRI dikarenakan menilai ada tipu daya politik mengatasnamakan perjuangan Papua yang sudah disadari oleh kalangan masyarakat.
Sebagai bentuk ungkapan kekecewaan atas TPNPB, warga membakar bendera Bintang Kejora disertai seruan kemali ke NKRI.
Koordinator aksi, Salmon Walilo dalam orasinya mengatakan warga sudah mengendus ada propaganda pemecah belah melalui tipu-tipu politik.
Menurutnya 92 persen masyarakat papua sudah sangat mempercayai keberadaan Provinsi Papua sebagai bagian utuh dari NKRI.
“Pembangunan Papua yang semakin hari berkembang bahkan pemerintah menyiapkan tim khusus guna memaksimalkan percepatan pembangunan di Papua,” paparnya, Kamis (3/6/2021).
Menurutnya, hal ini menjadi pemicu utama masyarakat papua mulai menjauh dari pengaruh dan keterlibatan terhadap kegiatan terorisme separatis di Papua.
Masyarakat Wamena menggambarkan peringatan hari lahirnya Pancasila dengan membakar bendera Bintang Kejora dan KNPB.
“Tidak ada referendum bagi Papua, karena Papua adalah bagian dari Indonesia yang tak terpisahkan.
Rakyat Papua tak butuh referendum, karena rakyat sudah merdeka dalam Indonesia,” kata Salmon di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Sementara warga lain, Alex Logo dalam orasinya mengatakan, peristiwa kerusuhan yang kerap terjadi di Papua, lebih banyak akibat ulah kelompok separatis.
“Hari ini saya sebagai orang adat menolak keberadaan KNPB yang ada di Papua, khususnya di Jayawijaya dan wilayah pegunungan tengah Papua,” ujar Alex. Wardoyo