SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Pembangunan Hotel Front One Sragen di Kampung Tegalsari, Sragen kulon, Sragen, menuai protes warga.
Tak hanya pembangunan siang malam yang mengganggu aktivitas dan ketenangan warga, tiadanya kepedulian dari pengelola terhadap lingkungan ditengarai pemicu kegeraman warga.
Protes dilontarkan lantaran warga sudah tak tahan imbas pembangunan hotel mewah itu sudah sangat mengganggu lingkungan.
“Suara yang kerja mbangun itu sangat ngganggu karena cukup keras soalnya sampai malam hari. Proyeknya kayak nggak kenal waktu, sampai jam 9 bahkan kadang jam 10 malam,” papar warga yang tinggal di dekat hotel, Dwi Handayani, Senin (7/6/2021).
Tak hanya mengganggu istirahat warga, pengerjaan sampai malam hari itu juga sangat mengganggu jam belajar siswa.
Warga tak berani menegur karena selama ini juga tak pernah ada perkataan atau koordinasi apapun dari pengelola ke warga.
“Anak-anak jadi keganggu belajarnya, apalagi di dekat sini juga ada orang tua yang sedang sakit. Mau negur, negur siapa juga bingung,” terangnya.
Keluhan senada juga disampaikan oleh akun Yohanes Sri Haryono di group Facebook Kabar Wong Sragen (KWS).
Dalam postingannya beberapa waktu lalu itu, ia yang mengaku tinggal di dekat lokasi proyek hotel itu menuliskan curahan hatinya soal pagarnya yang berantakan terimbas proyek hotel.
“Wah pagar omah pekaranganku jl brigjend katamso 39 tegalsari rt 02 rw 16…sragen kulon Mawut lurrr di acak acak proyek hotel lurrr😥..piye iki??? Gek ora ono kompensasine…warga sak rt yo ora ono kompensasine??? …tolong lurrr info kan ke yg terkait yaa,”.
Terpisah, Kepala DPMPTSP Sragen Tugiyono saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan keluhan masyarakat terkait proyek pembangunan hotel di wilayah Tegalsari Sragen Kulon itu.
Dalam aduannya, warga memang mengeluhkan pengerjaan proyek sampai malam sehingga mengganggu ketenangan lingkungan.
Kejar Tayang
Menurutnya, keluhan itu juga sudah ditindaklanjuti dengan memanggil pemborong. Saat dipanggil, pengelola beralasan pengerjaan sampai dilembur demi kejar tayang.
Meski demikian, apapun alasannya pihaknya sudah meminta agar bisa duduk bersama dengan warga agar menghindari permasalahan.
“Saya harapkan pihak pemborong ada kesempatan dengan warga. Proses pembangunan disepakati sampai jam berapa sampai jam berapa. Tadi pagi saya juga sudah koordinasi dengan satpol PP untuk kami tindak lanjuti lagi dengan apa yang kemarin disampaikan warga ada pihak pemborong dan pihak Front One,” ujarnya. Wardoyo