KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Tekat Bupati Karanganyar, Drs Juliyatmono untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran baru Juli mendatang, membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengebut semua persiapan teknisnya.
Namun dari hasil evaluasi oleh dinas terkait, sekolah- sekolah di Karanganyar dinyatakan siap menjalankan PTM.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Tarsa, persiapan itu meliputi sarana dan prasarana prokes di seluruh sekolah di Karanganyar, kesiapan guru dan kesiapan siswa.
“Sebagai prajurit saya siap melaksanakan intruksi pimpinan (Bupati) yang sudah bertekad bulat sudah memberi instruksi PTM,” ujar Tarsa kepada wartawan, Jumat (11/6/2021).
Menurut Tarsa, semua sekolah di Karanganyar, mulai dari Sekolah Dasar (SD) dan SMP berikut guru dan sarana prasarana prokes dinyatakan sudah siap.
Dengan begitu, ujar Tarsa, tinggal aturan teknis yang sedang disusun terkait model PTM yang akan digunakan. Yakni meliputi hari dan durasinya, karena kemungkinan besar Bupati mengarahkan untuk displit yakni sistem separuh. Di mana murid masuk selama enam hari dengan ship model tiga hari sekali masuk PTM secara bergiliran.
Adapun durasinya, menurut Tarsa kini tengah dibahas, apakah sehari berlangsung selama tiga jam atau empat jam pelajaran.
“Pada prinsipnya kami siap melaksanakan PTM pada tahun ajaran baru ini. Hanya detail teknisnya sedang dirumuskan,” ungkapnya.
Tarsa mengakui, spirit Bupati Juliyatmono luar biasa untuk memberlakukan PTM. Alasannya juga cukup kuat karena melihat dampak dari pendidikan daring yang berlangsung terlalu lama, peserta didik menjadi terlalu bebas dan dikhawatirkan bakal kehilangan nilai karakternya.
Untuk itu, kebutuhan PTM ini sudah mendesak tidak bisa ditawar lagi guna memulihkan fan membangun karakter siswa.
Diakui Tarsa, Kabupaten Karanganyar tergolong terlambat menerapkan PTM karena banyak daerah lain sudah menerapkan PTM sejak tahun ajaran lalu.
“Mengacu pada kesuksesan daerah lain yang sudah menggelar PTM maka kita segera pula memulainya tahun ajaran ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, Bupati Karanganyar Drs Juliyatmono MM ngotot tahun ajaran baru 2021 bakal menggelar PTM. Pasalnya, akibat terlalu lama belajar online atau daring terjadi dis-orientasi siswa dan cenderung terlalu bebas dan jauh dari sense of school.
Bahkan siswa sudah kecanduan game online ekstrem hingga lupa tugasnya sebagai pelajar. Selain itu dirasakan bersama bahwa siswa lupa tata krama menghadapi guru, orang tua dan lingkungannya.
Jika kondisi ini tidak segera diubah maka seiring waktu akan jadi bom waktu problem sosial, problem keluarga dan problem pendidikan nasional. Beni Indra