BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah cuaca cerah Sabtu (19/6/2021) pagi, nampak pesawat ‘Hercules’ siap mengudara di Sirkuit Boyolali.
Dengan ancang- ancang dari arah timur, pesawat itu berjalan pelan, lalu lebih cepat dan kemudian, hups, mengudara.
Pesawat itu kemudian terlihat tiga memutar di angkasa di atas kawasan sirkuit. Setelah itu, pesawat pun kembali mendarat dengan mulus.
Aksi tersebut mengundang decak kagum masyarakat yang sedang berolah raga.
Namun jangan kaget, pesawat tersebut memang bukan jenis Hercules beneran milik TNI-AU.
Namun hanyalah sebuah pesawat tiruan yang digerakkan dengan remote control. Pesawat itu memiliki bentang sayap 3 meter dan panjang sekitar 3 meter dengan berat 5 kg.
Menurut pembuatnya, sekaligus ‘pilot’ pesawat, Deni Kurniawan (31), pesawat Hercules tersebut bukan murni buatannya. Pesawat itu adalah buatan seorang warga di Jawa Timur. Namun pesawat belum bisa mengudara.
“Orang itu meminta kami untuk memperbaiki hingga bisa mengudara,” kata warga Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak ini.
Dia pun bersama temannya, Sasando Pungky (25) harus bekerja keras membangun ulang pesawat tersebut. Dari hasil pengecekan, pesawat gagal mengudara karena terlalu berat. Maka dia pun berusaha fokus mengurangi berat pesawat.
“Terlalu banyak kerangka sehingga pesawat berat dan gagal mengudara. Kerangka lalu saya kurangi,” ujarnya.
Hingga kemudian setelah dicoba beberapa kali, pesawat akhirnya bisa mengudara. Mesin pesawat menggunakan tenaga baterai sebanyak 8 buah. Dengan baterai penuh, pesawat mampu terbang sejauh 1 km.
“Kalau harga, bisa mencapai Rp 5 juta,” ujarnya.
Bahan pesawat RC jenis Hercules VIP militer ini terbuat dari styrofoam maupun polyfoam. Ada pula bagian yang memanfaatkan botol bekas air mineral. Namun, untuk mesin serta remote control harus beli di toko.
“Kalau kami berdua, memang juga pernah membuat dua buah pesawat Hercules yang sudah laku dibeli warga.”
Ditambahkan, kemampuan membuat pesawat aeromodeling dilakukan sejak tahun 2011. Model pesawat yang dibuatnya beragam, seperti pesawat angkatan udara atau militer, pesawat latih, dan helikopter. Pemasarannya pun cukup mudah, hanya melalui media sosial.
“Pembeli dari seluruh wilayah nusantara hingga Papua.”
Keunggulan dari pesawat yang dibuatnya bersama temannya ini memiliki detail yang hampir sama dengan pesawat asli. Mulai dari ukuran, logo, maupun lainnya. Dalam 1 bulan, Deni bersama temannya setidaknya bisa membuat 6 unit pesawat. Waskita
