SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan ke jembatan di Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Selasa (6/7/2021).
Jembatan Bendrong Geni dan Kedung Gatot yang jadi penghubung antar kecamatan dan desa itu sebelumnya memicu keresahan warga.
Jembatan itu dinilai retak-retak usai banyak dilintasi truk pengangkut material galian C dari Desa Jenggrik.
Kabid Bina Marga DPUPR Sragen, Albert Pramono Susanto mengatakan pihaknya memang sudah terjun mengecek kondisi jembatan di Desa Celep.
Menurutnya, hasil pengecekan di lapangan secara fisik sebenarnya konstruksi dan kondisi jembatan masih baik dan layak.
“Cuma ukuran jembatannya kecil lebar banyak 3 meter. Konstruksinya konstruksi jembatan lama, lengkung dan pasangan batu,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (8/7/2021).
Albert menjelaskan kesimpulannya, secara fisik jembatan masih layak digunakan. Sehingga ia memastikan belum ada wacana perbaikan.
Soal retakan yang dikhawatirkan warga, ia menyebut itu bukan retak karena konstruksinya sudah rusak. Akan tetapi retakan itu dalam bahasa konstruksi disebut dilatasi yang sengaja dibuat untuk memberi ruang kembang susut antara jembatan dengan jalan.
“Bukan retak, itu sebetulnya dilatasi. Kalau di istilah konstruksi itu jarak antara jalan dengan jembatan untuk memberi ruang jembatan bisa kembang susut secara konstruksi. Biasanya ditutup aspal sedikit ada isinya. Jadi enggak apa-apa, itu bukan retak konstruksi,” jelasnya.
Meski demikian, ia memastikan karena dimensi jembatan hanya lebar 3 meter, pihaknya tidak menyarankan untuk dilalui kendaraan bertonase berat.
Selain itu, konstruksi jembatan itu juga masih bangunan lama. Sehingga secara perhitungan kapasitas beban hanya bisa dilalui kendaraan biasa.
“Untuk menjaga kondisi dan umur jembatan, kami tidak menyarankan dilalui kendaraan tonase berat. Maksimal dibawah 8 ton,” tandasnya. Wardoyo