JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Gawat, Vaksin Alias Imunisasi Bayi Semakin Langka di Wonogiri Terus Solusinya Bagaimana?

Sebanyak 400 siswa sekolah dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Solo menjalani imunisasi difteri tetanus/tetanus difteri (DT/Td) saat pandemi dari Puskesmas Satebelan. Siswa diukur suhu tubuhnya sebelum mengikuti imunisasi, Kamis (5/11/2020). Istimewa
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di saat pemerintah menggencarkan program vaksinasi COVID-19, ternyata pada sisi lain ada hal yang membuat miris. Yakni terjadinya kelangkaan vaksinasi untuk bayi.

Kondisi ini salah satunya terjadi di Wonogiri. Dimana vaksin yang masuk dalam program imunisasi rutin dari pemerintah untuk bayi kini semakin langka.

Ironisnya, Pemkab Wonogiri bahkan tidak menerima suplai beberapa jenis vaksin sejak Maret lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri Adhi Dharma didampingi Kabid Pengendalian Penyakit Mardiyanto mengungkapkan, sebagian warga telah menyampaikan keluhan kelangkaan vaksin bayi itu ke kanal-kanal aduan Pemkab Wonogiri. Banyak masyarakat yang kecele saat mau memvaksinkan anaknya.

Baca Juga :  Cara Membedakan Jalan Nasional Provinsi dan Kabupaten, Cukup Lihat Warnanya Saja

“Karena itu kami melaporkan, bahwa vaksin program rutin untuk bayi saat ini ada yang lama kosong. Pihaknya telah melaporkan kekosongan vaksin imunisasi rutin untuk bayi tersebut kepada Bupati Wonogiri,” kata dia, Kamis (29/7/2021).

Dia mencontohkan, vaksin Pentabio (DPT HB HiB) dan Measless Rubella (MR) sudah tidak disuplai sejak Maret lalu. Sedangkan vaksin Inactivated Polio Vaccine (IPV) sudah tidak disuplai sejak Mei lalu.

Adapun vaksin yang masih tersedia di Wonogiri saat ini adalah vaksin Hepatitis B (HB 0), BCG dan Oral Polio Vaccine (OPV).

“Kami tidak tahu kenapa suplainya tidak ada. Semua vaksin program imunisasi pemerintah ditanggung oleh pemerintan pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” terang dia.

Baca Juga :  Menjaga Kebiasaan Pola Makan Teratur Setelah Ramadhan, Tetap Sehat dan Bugar

Vaksin program pemerintah untuk bayi itu diproduksi oleh Biofarma. Adapun pendistribusiannya oleh Kemenkes melalui Dinas Kesehatan Provinsi kemudian diberikan ke Pemkab. Pemkab tidak bisa mengadakan sendiri karena semua ditanggung pusat.

Puskesmas maupun rumah sakit memperoleh vaksin program pemerintah dari Dinkes. Beberapa Puskesmas atau rumah sakit kemungkinan masih mempunyai vaksin karena sisa stok beberapa bulan lalu. Namun, jumlahnya semakin menipis.

Vaksinasi untuk bayi menurutnya suatu saat akan tersedia. Selama menunggu vaksin, masyarakat diminta berhati-hati dengan mengantisipasi. Misalnya yang belum divaksin BCG, berhati-hati, jangan dekat-dekat penderita TBC dulu. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com