BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memborong aneka buah-buahan di pasar Tawangmangu Karanganyar, Selasa (27/7/2021).
Buah-buahan segar yang dibelinya tersebut dipakai sebagai buah tangan atau oleh-oleh untuk para tenaga kesehatan (Nakes) di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Sebelum bertolak ke Boyolali dalam roadshow untuk mengecek kesiapan penanganan Covid-19 di Kabupaten Karanganyar dan Boyolali, Ganjar menyempatkan mampir ke Pasar Tawangmangu untuk membeli buah.
Kedatangan Ganjar pun mengagetkan para pedagang buah di dalam pasar. Mulanya mereka tampak malu-malu, namun selang beberapa menit mulai menawarkan dagangannya.
“Jeruke Pak mangga, niki jeruk Tawangmangu,” rayu seorang pedagang ibu-ibu pada Ganjar.
“Halah apa, jeruk Tawangmangu ora ana. Pira bu,” seloroh Ganjar.
Tak banyak basa-basi, Ganjar langsung memborong 10 kilogram jeruk dari pedagang itu. Aksi Ganjar pun kemudian mengundang para pedagang lainnya, satu persatu mulai ikut-ikutan merayu Ganjar untuk membeli buah dagangannya.
“Pak salak niki Pak, salak Tawangmangu,” kata pedagang lainnya.
“Pisang Pak Gubernur, ini ada pisang Bawen juga,” sahut pedagang.
Ganjar pun mendatangi satu persatu pedagang tersebut. Setidaknya, ada lima macam buah yang dibeli Ganjar dengan jumlah tak sedikit. Buah yang dibeli antara lain jeruk 20 kg, pisang lima sisir. Kemudian salak dan pir masing-masing 10 kg.
Seluruh buah itu secara khusus dibeli Ganjar untuk para nakes di Asrama Haji Donohudan. Ganjar mengatakan, buah segar itu hanya sedikit oleh-oleh dengan harapan juga menyegarkan semangat para Nakes.
“Biar teman-teman semangat, punya asupan gizi bagus. Apresiasinya tidak banyak, tadi dari Tawangmangu beli oleh-oleh buah-buah segar biar juga bikin mereka segar,” ujar Ganjar usai meninjau RS Khusus Covid-19 Asrama Haji Donohudan.
Di sisi lain, aksi ini juga secara tidak langsung mendukung ekonomi dari para pedagang. Sebab, ada cerita sedih dari para pedagang yang mengeluh dagangannya belum laku sejak pagi.
“Sekalian kita belilah (dagangan) pedagangnya, ‘pak belum laku dari pagi’, ‘pak ini belum laku udah busuk’. Ceritanya bangsa yang butuh bantuan. Saling menolong dengan cara produk-produk mereka mudah-mudahan dilakukan, dan sekarang banyak dari warga yang melakukan model semacam itu. Ini akan sangat membantu agar ekonomi tumbuh, mereka juga bisa berdagang menghasilkan rezekinya,” tandas Ganjar. Satria