WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — WA (39) warga Dusun Loji Lor RT 2 RW 17 Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jatim, nekat bunuh diri dengan menyayat lehernya sendiri saat berada di rumah kakak iparnya di Wonogiri.
Diduga kuat dia nekat mengakhiri hidupnya lantaran tertekan usai istrinya meninggal dengan status reaktif COVID-19. Disinyalir pula korban merasa malah membuat susah keluarga dan lingkungan tempat kakak iparnya itu.
Ironisnya saat ditemukan tewas bersimbah darah, jenazah sang istri tercinta yang meninggal beberapa jam sebelumnya, belum dimakamkan. Pasalnya masih menunggu tim pemakaman
Kasubag Humas Polres Wonogiri AKP Suwondo melalui Paur Subag Humas Aipda Iwan Sumarsono, Kamis (8/7/2021), mengungkapkan, WA ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa bersimbah darah di dalam bak kamar mandi. Lokasi kejadian adalah di rumah kakak ipar korban, Marno di Dusun Tenggar Ngelo RT 3 RW 3 Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, Rabu (7/7/2021).
“Korban tewas bunuh diri pada Rabu kemarin pukul 16.30 WIB,” ungkap dia.
Jasad korban, ujar Aipda Iwan, diketahui kali pertama oleh saudaranya. Saat itu, saksi (saudara) berniat mencuci tangan usai memberi makan hewan ternak di kandangnya. Ketika masuk kamar mandi, saksi melihat ada darah berceceran di lantai kamar mandi.
“Di dalam bak mandi atau kolah menurut istilah warga setempat terlihat air berwarna merah darah, juga tampak seperti orang tenggelam,” jelas Iwan.
Setekah dicek ternyata di dalam bak kamar mandi, ada korban yang bersimbah darah.
Mengetahui hal itu, saksi berlari keluar rumah meminta bantuan tetangga dan melaporkan ke kepala desa setempat dan diteruskan ke Polsek Bulukerto. Selanjutnya tim medis bersama anggota Polsek Bulukerto melakukan olah TKP.
Warga sekitar tak berani mendekat, pasalnya keluarga tersebut tengah menjalani isolasi mandiri.
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui korban murni bunuh diri. Polisi menemukan sebilah sabit yang diduga menjadi sarana bunuh diri di dalam bak kamar mandi.
“Sebelum kejadian, tepatnya pukul 12.00 WIB, istri korban meninggal dunia reaktif COVID-19 maka proses pemakamannya secara Prokes. Saat ditemukannya jasad korban, istri belum dimakamkan karena masih menunggu tim pemakaman dari RS Amal Sehat Slogohimo,” beber Iwan.
Dari hasil pemeriksaan pula diketahui korban mengalami luka sayatan di leher sekitar panjang 10 sentimeter dan dalam sekitar 7 sentimeter. Korban diduga meninggal dunia karena kehabisan darah. Korban diduga bunuh diri dengan menyayat lehernya sendiri dengan sebilah sabit.
Menurut keterangan yang dihimpun, ujar Iwan, korban dan istrinya datang dari Jember ke Desa Conto, Kecamatan Bulukerto pada 29 Juni lalu. Niat mereka adalah mengunjungi keluarga istrinya di desa setempat.
Namun pada 2 Juli, korban sakit dan diperiksakan ke rumah sakit di Ponorogo. Hasil pemeriksaan dokter, istri korban reaktif COVID-19. Satu keluarga itu lantas menjalankan isolasi mandiri.
Ada dugaan, korban nekat mengakhiri hidupnya karena korban merasa tertekan setelah istrinya meninggal dengan status reaktif Corona. Kemungkinan juga, korban merasa datang dari Jember ke Conto malah menyusahkan keluarga dan lingkungan istri korban. Korban meninggalkan satu orang anak yang masih kecil. Aris