BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Minat anak muda pada dunia peternakan terus menurun. Peternak muda sapi perah di Boyolali, misalnya, hanya berkisar 20 persen.
Menurut Kabid Produksi Ternak Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Gunawan, minat milenial untuk berternak sapi perah masih minim. Dari 27.055 peternak yang tersebar di delapan kecamatan, hanya 10-20 persen peternak dengan usia muda.
“Padahal, komoditi susu perah masih menjadi sumber pemasukan Pemkab Boyolali,” katanya, Senin (23/8/2021).
Produksi susu sapi perah cenderung stabil. Dalam setahun produksi susu mencapai 49.988 ton. Sedangkan peningkatan produksi susu naik sekitar 2 persen tiap tahunnya. Untuk pemasarannya, sebanyak 95 persen dikirim ke industri pengolahan susu (IPS).
“Sedangkan lima persen sisanya diolah serta dipasarkan secara langsung.”
Untuk itu, peningkatan minat peternak muda millenial terus didorong dengan berbagai pelatihan. Khususnya untuk spesifikasi pengolahan dan pemasaran hasil susu. Peternak sapi perah tersebar di Kecamatan Cepogo, Selo, Musuk, Tamansari, Mojosongo, Boyolali, Ampel dan Gladagsari.
Salah satu peternak asal Boyolali, Sigit Prastowo mengakui, minat anak muda pada sektor peternakan sapi perah juga minim. Termasuk mahasiswa, karena dianggap tidak menjanjikan dimasa depan.
Padahal mereka membawa peran penting dalam penggunaan teknologi dalam pengolahan susu sapi perah.
“Dengan membanjirnya informasi saat ini, pemuda memiliki peluang untuk memberikan sentuhan teknologi dalam sistem peternakan saat ini. Banyak hal baru bisa dikembangkan, dan ini adalah tantangan.”
Disisi lain, pelatihan dengan menggandeng mitra kerja pada peternak milenial terus dilakukan. Direktur Program Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta Sumino, mengatakan, sebanyak 60 persen peternak berusia diatas 50 tahun dan sisanya berusia dibawah 50 tahun.
“Peternak dengan usia dibawah 30 tahun yang dinilai masih produktif hanya berkisar 20 persen saja. Sehingga dalam 10-15 tahun kedepan, kita akan mengalami krisis peternak,” ujarnya. Waskita