Beranda Daerah Sragen Berkah Pandemi, Pedagang Masker Tepi Jalan di Sragen Bisa Raup Penghasilan Hingga...

Berkah Pandemi, Pedagang Masker Tepi Jalan di Sragen Bisa Raup Penghasilan Hingga Rp 4,5 Juta dalam Sehari

Pedagang masker di tepi jalan raya Sukowati Sragen, yang mereguk penghasilan jutaan perhari di tengah tingginya kebutuhan masker masa pandemi. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski lebih banyak berdampak buruk bagi berbagai sektor kehidupan, pandemi Covid-19 tak selamanya menghadirkan penderitaan.

Di balik kesusahan, masih ada segelintir orang yang bisa mereguk rezeki dari wabah yang hampir dua tahun melanda negeri ini.

Mereka salah satunya adalah penjual masker. Tingginya kebutuhan alat pelindung mulut dan hidung itu, membuat penjualan masker pun laris manis.

Seperti yang dilakoni Didit Adi Priyanto (25). Pemuda asal Dukuh Pucuk, Desa Sepat, Masaran, Sragen itu bisa menangguk rejeki lumayan dengan berjualan masker di tepi jalan raya Sukowati Sragen.

Bersama tiga orang temannya, Didit mengaku sudah hampir sebulan berjualan masker di tepi jalan. Dagangan aneka masker itu ia jual dengan mangkal di tepi jalan raya Sragen tepatnya depan Masjid.

“Awalnya saya sales sandal dan sepatu ke luar daerah. Tapi karena pandemi dan banyak penyekatan, akhirnya sales sepi. Lalu saya coba-coba ajak teman jualan masker, karena kan banyak yang butuh masker. Akhirnya saya mangkal di sini,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (12/8/2021).

Baca Juga :  Bupati Yuni Resmikan Sejumlah Ruas Jalan dan Jembatan di Sragen, Sebut Kejar Kekurangan Jalan Mantap 13 %

Dagangan masker yang dijualnya beraneka macam. Tak hanya model, pembeli juga disediakan banyak pilihan jenis masker.

Namun ia menyebut masker media jenis KN59 menjadi masker yang paling banyak diminati. Harga yang dipatok pun relatif miring.

Satu boks masker medis isi 20, dijual antara Rp 20.000 hingga Rp 40.000 tergantung bahan dan modelnya. Meski demikian, ternyata pendapatan hariannya sungguh di luar dugaan.

“Kalau rata-rata sehari ya bisa dapat Rp 2 juta. Kadang pas ramai bisa sampai Rp 3 juta hingga Rp 4,5 juta. Tapi kotor itu mas,” ujarnya.

Penjual masker tepi jalan di depan Masjid Raya Sragen. Foto/Wardoyo

Didit menyampaikan ia berjualan bersama tiga temannya. Selain di depan Masjid Raya, ada juga yang mangkal di wilayah lain tapi masih di jalur tersebut.

Meski pendapatannya cukup banyak, menurutnya keuntungan jualan masker masih jauh di bawah sales sepatu.

“Masker untungnya dikit. Cuma ribu-ribuan, karena memang harganya juga nggak semahal sepatu atau sandal,” ulasnya.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Meski demikian, ia patut bersyukur dari jerih payahnya mangkal seharian itu, bisa mendapat penghasilan yang digunakan untuk kebutuhan.

“Kalau dagangan maskernya kadang dikirim, kadang ya ambil sendiri. Saya buka jualan mulai jam 09.00 WIB sampai sore. Kadang sampai maghrib tergantung ramai tidaknya yang beli,” imbuhnya. Wardoyo