Beranda Daerah Karanganyar Bupati Karanganyar Minta Tracing Satu Kasus Positif Diperluas 15 Orang Kontak Erat....

Bupati Karanganyar Minta Tracing Satu Kasus Positif Diperluas 15 Orang Kontak Erat. Sebut Jangan Sampai Orang Positif Bebas Berkeliaran dan Menularkan!

Bupati Juliyatmono meninjau lokasi Isoter di Kerjo, Kamis (19/8/2021). Foto/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Karanganyar, Juliyatmono meminta agar dilakukan perluasan tracing terhadap temuan kasus positif Covid-19.

Hal itu dimaksudkan untuk menuntaskan penyebaran Covid-19 dan mencegah potensi penyebaran dari orang kontak erat yang dimungkinkan positif.

Hal itu disampaikan Bupati di Jenawi, Kamis (19/8/2021). Ia mengatakan upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 salah satunya memang dengan penuntasan tracing.

Terutama memperluas tracing sampai ke 15 orang kontak erat.

“Yang terkonfirmasi makin sedikit jumlahnya dan lebih cepat mengetahui hulu penularannya. Jika tetap melakukan tracing rendah (sedikit kontak erat), bisa-bisa orang yang positif bebas berkeliaran kemana-mana dan menularkan Covid-19,” paparnya kepada wartawan.

Bupati juga meminta semua warga terpapar non perawatan di rumah sakit supaya menjalani isolasi terpusat di fasilitas milik pemerintah.

Kecuali kalau serumah positif semua, maka isolasinya cukup di rumah saja. Di luar itu, warga yang positif OTG hukumnya wajib mau diisolasi terpusat.

“Minimal 70 persen dari semua OTG harus masuk isoter. Kita harus sedikit memaksa. Memang diakui memunculkan persoalan yang tidak sederhana di dalam rumah tangga,” katanya.

Baca Juga :  Suasana Mirip Pandemi Corona, Petugas Bermasker Semprot Disinfektan di Pasar Hewan Wonogiri

Sementara, saat meninjau isoter di bekas gedung SMPN 2 Kerjo, ia menyampaikan Pemkab akan mendapat bantuan sarpras dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sarpras tersebut selain memenuhi kebutuhan warga yang sedang menjalani isolasi juga standar dipakai RS darurat Covid-19.

“Permohonan kami disetujui terkait sarpras. Diperkirakan dalam dua atau tiga hari ini bantuannya tiba,” urainya.

Sarpras itu berupa alas tidur, bantal, dipan, almari, peralatan kebersihan dan sebagainya. Ia mengajukan bantuan itu sebanyak 500 paket.

Nantinya, bantuan tersebut akan diinventarisasi menjadi aset Pemkab Karanganyar dengan peruntukan fasilitas isoter.

“Setibanya nanti, paket bantuan akan dipasang di Gedung Wanita dan didistribusi sesuai kebutuhan di isoter lainnya,” katanya.

Sejauh ini, Pemkab Karanganyar memiliki tiga tempat isoter. Yakni Gedung Wanita, BLK Karangpandan dan bekas gedung SMPN 2 Kerjo.

Baca Juga :  Virus HMPV Bisakah Jadi Pandemi Seperti Covid-19? Begini Gejala Penularan dan Pencegahannya

Bupati menyebut tempat isoter dapat berubah fungsi menjadi RS darurat Covid-19 apabila RS konvensional over load pasien.

Dengan ketersediaan sarpras itu bakal lebih memudahkan penyediaan kebutuhan standar pasien di RS darurat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan per Rabu (19/8/2021) tercatat 29 orang menjalani isolasi mandiri dan 50 orang dirawat di rumah sakit. Wardoyo