Beranda Daerah Sragen Curhat Pilu Orangtua Siswi SD Korban Dugaan Perkosaan Beruntun oleh 4 Pria...

Curhat Pilu Orangtua Siswi SD Korban Dugaan Perkosaan Beruntun oleh 4 Pria di Sukodono Sragen. 8 Bulan Terkatung-Katung, Tiap Lihat Pelaku Nangis dan Ketakutan

Ilustrasi / tribunnews

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus dugaan perkosaan beruntun yang menimpa seorang siswi SD berinisial W (9) asal Sukodono, Sragen, akhir 2020 lalu, hingga kini masih terkatung-katung.

Orangtua korban pun mendesak Polres Sragen segera menuntaskan kasus itu karena hampir 8 bulan sejak dilaporkan, kasus itu tak kunjung ada kejelasan.

Alih-alih ada penetapan tersangka, polisi hingga kini disebut masih berkutat dengan jawaban kurang cukup saksi dan bukti.

Fakta itu diungkapkan D (39), orangtua korban Minggu (15/8/2021). Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , pria yang berprofesi jualan es keliling itu menyampaikan tidak habis pikir sudah 8 bulan, laporan kasus perkosaan putrinya itu masih mengambang.

Upaya untuk menanyakan dan mencari kejelasan di Polres Sragen selalu berakhir dengan jawaban masih dalam penanganan dan kurang cukup saksi.

“Saya enggak tahu harus kemana lagi mengadu. Saya sudah beberapa kali menanyakan ke Polres, tapi jawabannya selalu sama. Katanya buntu kasusnya, dan saksi-saksinya kurang cukup kuat,” papar D.

D mengaku sudah sempat meminta bantuan anggota DPRD Sragen, Fathurrahman agar ikut mengawal pengusutan kasus itu.

Ia juga sudah berusaha melapor ke LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) agar ikut mendorong penegakan hukum kasus yang menimpa putrinya itu.

Akan tetapi, hingga kini respon penyidik, masih belum menunjukkan progres yang jelas.

“Sampai sekarang tidak ada penangkapan terhadap pelaku yang melakukan perkosaan ke anak saya. Ada dua lokasi kejadian di kamar mandi balai desa dan di rumah kosong oleh tetangga saya, semua belum ada perkembangan,” jelasnya.

Diperkosa di 2 Lokasi

D kembali meyakinkan bahwa insiden perkosaan beruntun itu memang benar dialami putri kecilnya.

Ia menceritakan kejadian pertama tanggal 10 November 2020 dengan terduga pelaku adalah seorang pria bapak-bapak tetangganya sendiri berinisial S (38) di sebuah rumah kosong di wilayahnya.

Baca Juga :  Dramatis Kecelakaan Beruntun Mobil Vs Mobil di Sambungmacan Sragen, 2 Mobil Ringsek Rusak Parah

Kejadian kedua diduga dilakukan 3 siswa SMP pada tanggal 11 Desember 2020 sekitar pukul 14.00 WIB di kamar mandi balai desa di Sukodono.

“Semua terduga pelaku masih bebas berkeliaran dan beraktivitas seperti tidak terjadi apa-apa. Ini yang menyakitkan kami padahal kondisi anak saya masih trauma berat. Kalau ketemu pelaku, dia langsung ketakutan dan menangis sendiri,” urai D.

D mengatakan sudah pernah dilakukan visum kepada putrinya. Dari hasil visum menunjukkan ada luka robek searah jarum jam pada alat vital putrinya yang diduga akibat benda tumpul.

Sebelumnya, Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi dalam pernyataannya kepada wartawan, Senin (22/3/2021) silam mengatakan penyidik memang sudah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap sejumlah pihak untuk mengusut kasus tersebut.

Pemeriksaan dilakukan baik terhadap saksi-saksi, saksi korban maupun saksi terduga pelaku. Menurut Kapolres, pemeriksaan memang sempat diwarnai penolakan pemberian keterangan dari saksi-saksi.

Akan tetapi, penanganan tetap bisa berjalan dan kasus itu tetap menjadi prioritas untuk ditangani.

“Meskipun ada sempat penolakan pemberian keterangan dari saksi-saksi tersebut, tapi kami sudah memeriksa saksi-saksi baik dari saksi korban maupun terduga pelaku. Permasalahan tetap menjadi prioritas kita karena ini terkait perlindungan anak,” paparnya kala itu.

Meski sudah memeriksa saksi hingga terduga pelaku, untuk sementara memang belum ada penetapan tersangka.

Akan tetapi pihaknya menggaransi tetap serius menangani masalah ini. Kapolres menyebut Kasat Reskrim juga sudah beberapa kali melakukan gelar perkara termasuk paparan juga di tingkat Polda.

Baca Juga :  Breaking News: Warga Sangiran Kalijambe Digegerkan Seorang Pemuda Hilang dan Hanyut di Sungai Cemoro Jembatan Cinta Penghubung Sragen dengan Karanganyar

“Untuk sementara memang belum ditetapkan tersangka,” tegasnya.

Kapolres menambahkan saat ini prioritas penyelidikan dilakukan untuk mengusut kasus perkosaan di rumah kosong yang dilakukan oleh tetangga korban.

Sedangkan kasus pencabulan oleh ketiga siswa SMP terhadap korban, ditangani lebih lanjut.

“Sementara penyelidikan kita berdasarkan TKP yang rumah kosong dulu,” katanya.

Digilir 3 Siswa dan Tetangga 

Sebelumnya, siswi malang itu dilaporkan telah menjadi perkosaan yang dilakukan oleh tetangganya sendiri, S (38) pada 10 November 2020 lalu.

Pria yang sudah berumahtangga dan menjadi anggota salah satu perguruan silat itu memperkosa siswi mungil itu di sebuah rumah kosong.

Biadabnya, pelaku sempat mengajak korban menonton film porno baru kemudian diperkosa. Korban sempat diancam sehingga tak berdaya menjadi pemuas nafsu pelaku.

Celakanya, selang beberapa minggu, korban kembali menjadi korban oleh tiga pelajar SMP di toilet kantor desa setempat.

Kasus itu sudah dilaporkan ke Polres Sragen pada Desember 2020. Namun hingga kini belum ada titik terang. Wardoyo