Beranda Daerah Sragen Diterjang Fenomena Upwelling, Petani Karamba WKO Sragen Kembali Menangis. Puluhan Ton Ikan...

Diterjang Fenomena Upwelling, Petani Karamba WKO Sragen Kembali Menangis. Puluhan Ton Ikan Mati Mendadak Kerugian Ratusan Juta

Tumpukan bangkai ikan mati mendadak di karamba WKO wilayah Ngargosari, Sumberlawang, Sragen akibat diterjang fenomena upwelling, Sabtu (28/8/2021) siang. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Petani ikan karamba di Waduk Kedung Ombo (WKO) kembali menangis. Ini menyusul fenomena upwelling yang membuat ikan-ikan di karamba mati mendadak dinihari tadi.

Ribuan ekor atau puluhan ton ikan berbagai jenis yang dibudidayakan petani di wilayah itu mendadak mengambang tak bernyawa.

Akibat kejadian itu, puluhan petani karamba di wilayah WKO utamanya Ngasinan, Boyolayar, Desa Ngargosari, Sumberlawang dihantui kerugian hingga ratusan juta.

Sukiyo (28) petani karamba asal Dukuh Nonggorejo RT 30, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, mengatakan wabah upwelling itu terjadi sejak kemarin.

Banyak ikan di karamba mendadak mati dengan gejala lemas dan kemudian mengambang di permukaan.

“Iya benar. Sudah muncul upwelling atau air keruh. Airnya sangat bau dari dasar waduk naik ke atas itu terjadi tadi malam sekitar pukul 02:00 WIB. Banyak ikan petani karamba disekitar sini yang mati,” paparnya Minggu (29/8/2021).

Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar air ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon 02 Sigit-Suroto di Sragen Libatkan Banyak Anak-anak, Bawaslu Langsung Beri Peringatan Melalui Pembawa Acara di Panggung

Fenomena itu mengangkat sisa-sisa pakan dan kotoran dari dasar yang beracun dan membuat ikan akhirnya mati.

Sukiyo menyebut ada puluhan petani karamba di WKO wilayahnya yang ikannya mulai terdampak. Namun ia belum bisa menyebut jumlah detail ikan yang mati mendadak.

Hanya saja, diperkirakan sudah puluhan ton ikan siap panen, mati akibat terkena dampak upwelling itu. Ikan yang mati mendadak itu mulai dari jenis Nila, Tombro dan lainnya.

“Kalau puluhan ton sudah ada yang mati Ada Nila, Tombro dan lainnya. Di wilayah ini ada sekitar 30 petani karamba,” bebernya.

Dengan harga di kisaran Rp 25.000 sampai Rp 35.000 perkilogram, kerugian yang diderita petani ditaksir mencapai ratusan juta.

Lebih lanjut, Sukiyo menyebut sejumlah petani besar bahkan mengalami kerugian yang cukup banyak. Di antaranya karamba milik Subur, Tarto, Mbah Dung, Paryono.

Baca Juga :  Dukung Program Presiden Prabowo, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Hadiri Peluncuran Gugus Tugas Pendukung Ketahanan Pangan di Kecamatan Ngrampal

“Iya merata Mas, baik di wilayah Ngasinan kidul, Boyolayar pada terkena semua. Hingga siang ini yang bisa kami lakukan adalah menggeser karamba karamba kami ke tempat air yang lebih jernih dengan ditarik mengunakan kapal mesin,” ujarnya. Wardoyo