SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kelurahan di Kota Solo serius membahas rencana aksi kelurahan damai. Fakta ini terungkap ketika Kelompok Kerja Kelurahan Damai Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta atau Solo bersama Wahid Foundation menggelar FGD penyusunan Rencana Aksi Kelurahan Damai pada Rabu (11/8/2021) secara daring.
Dalam rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (12/8/2021), FGD Rencana Aksi Kelurahan Damai tersebut merupakan kegiatan yang termasuk ke dalam bagian Program Kampung Damai Wahid Foundation. Ada dua isu utama yang menjadi pembahasan. Pertama isu pencegahan ekstremisme. Kedua isu kekerasan berbasis gender yang sesuai dengan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme dan Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAN P3AKS).
Kegiatan FGD Rencana Aksi Kelurahan Damai tersebut juga dihadiri oleh unsur aparat keamanan. Meliputi Bhabinkamtibmas, Babinsa, aparatur Kelurahan, tokoh agama, dan beberapa perwakilan lembaga yang ada di bawah struktur Kelurahan Tipes.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tipes (LPMK) Agus Suherma Saputro yang hadir secara langsung menyatakan dukungannya terhadap FGD Rencana Aksi Desa Damai tersebut. Pihaknya berharap bisa bersinergi dengan lembaga yang sudah ada di Kelurahan Tipes.
“Saya sangat mendukung terlaksananya Rencana Aksi Kelurahan Damai ini dan berharap Kelompok Kerja Kelurahan Damai Tipes (Pokja Damai Tipes) bisa bersinergi dan merangkul lembaga yang sudah ada di kelurahan dalam menjalankan program. Khusus dalam isu pencegahan ekstremisme, Pokja bisa bersinergi juga dengan forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (KPM),” beber Agus.
Menurut Agus, arti kata Damai yang terdapat dalam Program Kampung Damai yang diinisiasi oleh WF bukan berarti telah terjadi kerusuhan di Kelurahan Tipes. Akan tetapi menurutnya, Damai di situ berarti menjaga kerukunan yang sudah terjadi. Sehingga pihaknya berharap dengan adanya Rencana Aksi Kelurahan Damai ini bisa menjaga dan memelihara kerukunan yang sudah ada di Tipes.
Manager Program sekaligus Asisten Direktur Wahid Foundation Visna Vulovik membenarkan pernyataan Agus. Menurut Visna, Kelurahan Tipes adalah contoh kelurahan yang sukses menjaga kerukunan masyarakatnya dan sukses dalam pemberdayaan perempuan.
“Kelurahan Tipes merupakan contoh kelurahan yang sukses dalam pemberdayaan perempuan dan menjaga kerukunan. Ke depan, dengan hadirnya Program Damai di Tipes, sangat perlu menunjukkan bahwa Kelurahan ini bisa menjadi contoh bagi Kelurahan atau desa lainnya,” kata Visna.
Visna juga berharap dengan terlaksananya Rencana Aksi Kelurahan Damai di Tipes bisa mendorong seluruh elemen masyarakat di Tipes bahu-membahu memelihara toleransi, mengembangkan budaya moderasi, menangkal hoaks. Sekaligus menciptakan ruang aman bersama yang beperspektif kepada anak dan perempuan sekaligus membangun ruang publik dalam penguatan teknologi dan informasi.
Koordinator lapangan Program Kampung Damai di Solo Raya Asep Nanda mengatakan FGD Rencana Aksi Desa Damai tersebut melahirkan beberapa hasil yang berfokus pada pencegahan dan penanganan ektremisme dan kekerasan berbasis gender, pemberdayaan perempuan, dan juga kemitraan dan kerja sama. Selanjutnya, pasca penyusunan Rencana Aksi Kelurahan Damai, Pokja Damai Tipes akan melaksanakan beberapa kegiatan yang berfokus kepada hasil FGD.
Kepala Kelurahan Tipes Suharudi sangat mendukung dan mengapresiasi upaya Pokja Damai Tipes dalam menyebarkan perdamaian di wilayah Kelurahan Tipes. Suharudi berharap upaya tersebut bisa dirasakan hasilnya oleh semua masyarakat tanpa memandang perbedaan. Aris