Beranda Umum Nasional Menko Airlangga Hartarto Dinilai Berhasil Bawa RI Keluar dari Resesi

Menko Airlangga Hartarto Dinilai Berhasil Bawa RI Keluar dari Resesi

Airlanggaa Hartarto / Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemerintah dinilai cukup berhasil menangani pandemi Covid-19.  Salah satu indikatornya adalah, sektor kesehatan yang membaik dan ekonomi nasional yang mengalami pertumbuhan hingga 7,07 persen pada Triwulan II-2021.

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menjelaskan, pertumbuhan ekonomi 7,07 persen adalah capaian yang luar biasa besar dalam proses pemulihan ekonomi nasional.

Karena itulah, ia mengapresiasi peran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang menjadi pengendali dalam upaya   penumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

“Pertumbuhan ekonomi bisa mempertegas usaha pemerintah yang tak sekadar memfokuskan penanganan pandemi dalam satu sektor saja, tapi secara komprehensif,” ujar Saidiman Ahmad sebagaimana dikutip dalam rilis ke Joglosemarnews.

Saidiman mengakui, kasus konfirmasi positif harian memang  masih relatif besar, tapi  berkat kebijakan yang tepat, penularan Covid-19 berhasil   ditahan sehingga tidak meledak seperti di India.

Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri  mengatakan bahwa keberhasilan penangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional tidak bisa dilepaskan dari peran  Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto berhasil  meredam penyebaran Covid-19 sekaligus sukses membawa Indonesia keluar dari resesi,” ujar dia.

Sebagaimana diketahui, Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal II 2021 mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen. Menurut Yose, angka itu menjadi yang tertinggi dalam 17 tahun terakhir atau sejak 2004.

Baca Juga :  Masa Darurat di Sumbar Diperpanjang Sampai 22 Desember,  Pemerintah Siapkan Rp 13 T

Yose mengatakan, penanganan pandemi di Indonesia tak hanya mengutamakan sektor kesehatan, tetapi juga ekonomi, berhasil mencatatkan hasil positif.

Menurut Yose, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengamankan sisi ekonomi nasional. Hal itulah yang membuat Indonesia kini keluar dari resesi ekonomi.

Dia mengatakan, perbaikan ekonomi nasional lebih disebabkan karena perbaikan kesehatan. Imbasnya, pengeluaran uang tidak lagi bersikap wait and see sehingga investor juga tak segan untuk menanamkan modalnya.

Sejak dari awal, penilaian Yose sejalan dengan strategi yang dibuat Airlangga. Menggunakan pola helicopter view, Ketua Umum Partai Golkar itu tidak sekadar memfokuskan penanganan pandemi dari sisi ekonomi atau kesehatan saja.

“Kita melihat situasi ini secara helicopter view, tidak bisa secara parsial. Jika hanya dilihat dari sisi kesehatan, kebijakan terkesan kurang tegas. Jika dilihat dari sisi ekonomi saja, kebijakannya terkesan terlalu membatasi. Ini harus dilakukan secara hati-hati dan dihitung dengan cermat, karena pemerintah harus mempertimbangkan berbagai aspek ini,” kata Yose.

“Program pemerintah membantu di beberapa sektor. Kondisi kesehatan yang under control juga memengaruhi,” kata Yose Rizal Damuri.

Demi menjaga daya beli masyarakat tetap tinggi, ujar Yose,  pemerintah menerapkan beragam skema bantuan sosial dan insentif. Menurut Yose, program tersebut memberikan dampak positif. Bantuan sosial mampu mendorong konsumsi.

“Program pemerintah tentunya berguna untuk menjaga kehidupan masyarakat tidak jatuh terlalu dalam. Agar masyarakat bisa hidup secara subsisten sambil menunggu perbaikan,” katanya.

Baca Juga :  Polemik Umrah Saat Bencana: Sudah Dipecat Gerindra, Pulang Umrah Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Akan Langsung Diperiksa Kemendagri

Sebelumnya, Menko Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara tetangga. Seperti diketahui, pada kuartal tersebut ekonomi tumbuh sebesar 7,07 persen year on year (yoy).

“Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan negara tetangga kita seperti India yang sebesar 1,6 persen, Vietnam 6,6 persen, Korea Selatan 5,9 persen, dan Jepang minus 1,6 persen,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Kamis (5/8/2021).

Menurut Airlangga,  seluruh wilayah Indonesia telah mengalami perbaikan dalam perekonomiannya. Pulau Jawa sebagai kontributor terbesar perekonomian nasional tumbuh tinggi sebesar 7,78 persen di kuartal II 2021, diikuti Pulau Maluku dan Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan Bali.  Suhamdani

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.