JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seorang penyintas Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh dan negatif tetap perlu mendapatkan vaksi Covid-19. Namun kapan seorang penyintas Covid-19 diperbolehkan menerima vaksin?
Dilansir dari abc10.com, Centers for Disease Control and Prevention atau CDC merekomendasikan sebaiknya penyintas Covid-19 divaksin setelah 90 hari atau tiga bulan setelah pulih dari infeksi virus corona.
Jawabannya jangan terburu-buru, meski telah pulih dari Covid-19 , Centers for Disease Control and Prevention atau CDC merekomendasikan sebaiknya penyintas Covid-19 divaksin setelah 90 hari atau tiga bulan setelah pulih dari infeksi virus corona.
Namun itu berlaku untuk pasien yang diobati dengan antibodi monoklonal atau plasma konvalesen. Lalu mengapa penyintas Covid-19 harus menunggu selama tiga bulan untuk mendapatkan vaksinasi?
CDC melaporkan, jika penyintas Covid-19 tidak menunggu selama 90 hari untuk vaksinasi, respons kekebalan mereka dapat terpengaruh sehingga kemungkinan dapat terinfeksi ulang virus corona.
“Penting untuk diingat bahwa banyak efek samping, termasuk kematian, setelah imunisasi, sering kali kebetulan, yang berarti bahwa sementara efek samping mungkin terjadi setelah divaksinasi, vaksin tidak selalu menjadi penyebabnya,” tulis CDC dikutip Tempo dari abc10.com.
Dikutip dari fox61.com, Dokter Spesialis Penyakit Menular Michael Rajkumar mengatakan penyintas Covid-19 tidak harus menunggu selama tiga bulan untuk mendapatkan vaksinasi. Menurut dia, setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19, penyintas sebaiknya melakukan isolasi selama sepuluh, jika tidak memiliki gejala apa pun baru boleh divaksinasi.
Meski CDC memang merekomendasikan agar penyintas Covid-19 untuk menunggu selama 90 hari, kata dia, tujuannya adalah agar orang lain yang lebih membutuhkan vaksin lebih dulu mendapatkannya.
Karena penyintas Covid-19 memiliki antibodi alami yang lebih kuat ketimbang vaksin, sehingga kemungkinan infeksi ulang sangat rendah. “Dalam 90 hari pertama setelah infeksi Covid-19, kemungkinan infeksi ulang sangat rendah (pada penyintas Covid-19),” kata Rajkumar.