SURABAYA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus buruknya kualitas beras bantuan pemerintah untuk warga kembali mencuat. Setelah beras campur batu di Pandeglang, Banten, kali ini warga penerima bantuan beras di Sidoarjo, Jawa Timur mengeluhkan hal yang sama.
Mereka mengungkap bantuan beras untuk warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah pusat, sangat tidak layak.
Di mana beras itu ditemukan dalam kondisi bau busuk dan menggumpal. Fakta itu mencuat setelah sejumlah warga di Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, rame-rame menyampaikan keluhannya soal beras yang mereka terima.
Mereka kecewa lantaran beras yang mereka terima dua hari yang lalu ditemukan menggumpal dan berbau tak sedap.
“Beras itu tidak layak konsumsi karena kondisinya menggumpal, berwarna kuning dan mengeluarkan bau busuk,” ujar salah seorang warga dilansir RRI.co.id.
Dikonfirmasi, Kepala Desa Kedungrejo Waru, Nico Octavian yang mendapati laporan dari warga beras Bantuan Sosial (Bansos) dari BUMN dengan merek Beraskita itu langsung mengintruksikan warga untuk mengecek secara keseluruhan.
“Setelah mendengar kabar, kepada warga diminta untuk melakukan pengecekan secara keseluruhan beras bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 dari pemerintah itu,” jelasnya kepada wartawan.
Temuan beras Bansos tak layak konsumsi itu membuat legislator setempat angkat suara. Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo, Warih Andono menyayangkan ada beras tak layak konsumsi semestinya tidak dibagikan ke warga.
“Beras dari Dinsos Sidoarjo yang diterima warga. Kemudian ada temuan beras dalam kondisi tidak layak dimakan kemudian warga melaporkan ke Kepala Desa Kedungrejo,” kata Warih.
Selain tak layak konsumsi beras BUMN ini berwarna kuning, berbau dan menggumpal keras, Warih menambahkan, beras Bansos dengan merk Beraskita itu diterima warga Kedungrejo dua hari yang lalu.
“Beras ini diterima warga sekitar dua hari yang lalu. Diketahui dari tulisan yang tertera pada kemasan karung yakni beras BUMN Medium 10 Kg,” pungkasnya. Wardoyo