Beranda Daerah Semarang Sekolah Tatap Muka di Jateng Akan Diseragamkan, Ganjar Segera Buat Aturan Khusus

Sekolah Tatap Muka di Jateng Akan Diseragamkan, Ganjar Segera Buat Aturan Khusus

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berada di Desa Growong, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Minggu (2/5/2021). Humas Pemprov

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta semua sekolah di Jateng tak sembarangan terapkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Terkait hal tersebut Ganjar akan membuat surat edaran (SE) kepada bupati/ wali kota. SE itu diterbitkan agar pelaksanaan PTM tidak asal-asalan.

“Nanti saya buatkan surat edaran agar semua bisa sama soal itu (PTM). Segera saya bagikan,” ujar Ganjar Senin (23/8/2021).

Untuk sekolah dibawah Pemprov Jateng harus izin terlebih dahulu ke Provinsi Jateng jika hendak menggelar PTM di daerahnya masing-masing.

“PTM belum. Saya minta kalau ada yang mau PTM, lapor dulu ke kita. Jangan sampai ada sesuatu yang disiapkan massal tapi tidak siap. Bukan apa-apa, kita melihat vaksinnya untuk pelajar kan memang belum,” kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Senin (23/8/2021).

Diseragamkan

Tak hanya sekolah yang ada di bawah pemerintah provinsi, Ganjar juga meminta sekolah yang kewenangannya berada di bawah pemerintah kabupaten/ kota melakukan hal yang sama. Bahkan, Ganjar sudah mendapat masukan dari beberapa bupati, yang meminta pelaksanaan PTM diseragamkan.

“Tadi ada bupati yang bilang agar pelaksanaan PTM seragam. Sebab di satu tempat ada yang nekat PTM sementara daerah sebelahnya belum, yang timbul tidak enak. Maka mereka minta pedoman dari kita, dan sudah kita siapkan,” ucapnya.

Ganjar tak melarang daerah menggelar PTM, namun dilakukan uji coba terlebih dahulu. Tidak boleh PTM diselenggarakan serentak tanpa ada pembatasan.

“Kalau konsepnya seolah-olah silahkan semua langsung PTM, tidak akan kita izinkan. Maka mesti uji coba dulu. Mesti ada prokesnya seperti apa, prosedurnya, jumlahnya, jamnya, peralatan yang mesti disediakan dan lainnya, dan harus di level 3,” ucapnya.

Pelaksanaan PTM, lanjut Ganjar, juga harus mempertimbangkan kondisi epidemiologis daerahnya. Pihaknya sudah memiliki data, mana daerah yang zona merah, orange, kuning, atau hijau.

“Kita sudah punya datanya, menurut epidemiologis. Ya minimal level 3 atau syukur daerahnya kuning. Sehingga orang tidak memilih sendiri tanpa melihat data itu,” pungkasnya. Satria

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.