SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Siapkan lulusan yang berkualitas dan siap bekerja, Pemerintah mendorong SMK melaksanakan program teaching factory. Secara konseptual, pembelajaran teaching factory (Tefa) adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti di industri.
Untuk saat ini, program Tefa telah diterapkan di dua SMK di Soloraya yaitu di SMKN 1 Solo dan SMKN 1 Pracimantoro, Wonogiri.
SMKN 1 Solo berupaya untuk melaksanakan model pembelajaran Tefa bertujuan agar siswa dapat belajar dan menguasai keahlian dan keterampilan sesuai dengan kompetensinya masing-masing yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standard kerja industri sesungguhnya.
“Kita punya empat kompetensi keahlian yaitu Kompetensi Keahlian Multimedia, Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran, Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran dan Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga.
Dengan menerapkan nilai-nilai karakter smart (cerdas dalam tindakan dan perilaku yang beriman), creative (kreatif dan mandiri dalam tindakan) dan adaptive (dapat bernalar kritis dan bergotong royong dalam segala kondisi) tentunya,” ujar Kepala SMKN 1 Solo, Siaga Purnomo, Selasa (24/8/2021).
Tidak hanya guru yang berperan aktif dalam pendidikan, kontribusi siswa juga berperan salah satunya meraih prestasi sekolah. Dengan menjadi siswa berprestasi, berarti memiliki kemampuan untuk mengasah kelebihan sehingga menimbulkan daya kreativitas yang tinggi.
“Orang yang kreatif berpotensi menciptakan lapangan kerja sendiri atau mendapatkan lapangan kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, siswa kami menjadi juara 1 LKS Bisnis Daring dan Pemasaran tingkat kota Surakarta, Juara 2 Poster Infografis Sekolah Center of Excellence (CoE) tingkat nasional dan Juara 3 LKS Akuntansi dan Keuangan Lembaga tingkat kota Surakarta,” imbuh Siaga.
Melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bekerja sama dengan Dyandra Academy (PT Dyandra Promosindo) menghadirkan Digital Marketing Development Program untuk pengembangan kemampuan praktis guru dan tenaga pendidik SMK di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya pada tanggal 14 – 25 Juni 2021.
Program pengembangan ini memberikan kesempatan kepada kepala dan guru sekolah untuk menerapkan strategi komunikasi yang efektif kepada stakeholders untuk memberikan informasi mengenai keahlian, keunggulan dan prestasi yang ada di sekolah.
SMKN 1 Pracimantoro Terapkan Tefa untuk siswa kelas XI Perhotelan
Sementara itu, pelaksanaan Tefa di SMKN 1 Pracimantoro dilakukan pada kelas XI Perhotelan dengan menggunakan sistem blok dimana sistem ini memungkinkan pelaksanaan praktik pembelajaran mendapatkan porsi waktu penuh. Kompetensi yang dibidik pada bidang perhotelan antara lain room service, front office, housekeeping dan laundry.
Kepala SMKN 1 Pracimantoro, Putra Jaya mengimbuhkan, uji pelaksanaan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan para siswa menjadi lulusan siap kerja dengan membawa soft skill maupun hard skill yang sudah terasah di sekolah.
Selain itu, terdapat project base learning dimana melibatkan berbagai industri dan guru tamu dengan ketentuan 50 jam/semeseter dan terdapat pelatihan magang bagi guru agar nantinya para guru dapat mengajarkan kembali apa yang sudah dilakukan kepada para siswa.
“Dengan diaplikasikannya teaching factory diharapkan siswa dapat menjadi lulusan yang berkompeten dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (DUDIKA), memiliki kompetensi yang andal, soft skill dan hard skill yang terus berkembang serta jiwa yang terus berjuang,” pungkasnya. Prihatsari