JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menindaklanjuti permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan harga tes PCR menjadi Rp 450-550 ribu, Wakil Ketua Kadin Bidang Penerbangan, Denon Prawiratmadja mengklaim pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan produsen alat PCR dari India.
Pasalnya, Pemerintah Wilayah Delhi, India telah mengeluarkan aturan mengenai pemangkasan harga tes Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) maupun pemeriksaan Covid-19 lainnya.
Saat ini, harga pemeriksaan real time PCR di laboratorium swasta di India diperkirakan sekitar 500 rupe atau sekitar Rp 96 ribu di Indonesia.
Lalu, untuk pemeriksaan tes swab PCR yang dilakukan di rumah sedikit mahal ketimbang pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium, yakni 700 rupee atau setara dengan Rp135 ribu di Indonesia.
Sedangkan untuk pemeriksaan tes antigen, di India dipatok harga sekitar 300 rupee atau jika dikonversikan menjadi rupiah sekitar Rp 58 ribu.
Sementara itu, di Indonesia harga tes swab PCR Covid-19 saat ini masih terbilang cukup mahal yakni sekitar Rp 700- Rp 900 ribu. Sedangkan, harga untuk tes antigen berharga sekitar Rp 130-170 ribu.
Namun, Denon untuk saat ini belum menunjuk secara spesifik perusahaan atau produsen mana yang akan bekerja sama.
“Harapannya harga PCR sesuai permintaan Presiden,” kata Denon.
Denon berharap apabila kesepakatan tersebut terjalin, maka harga tes PCR dapat menurun. Lalu, pengadaan alat tes PCR akan didistribusikan ke berbagai bandara.
Sebab, Kadin banyak menerima keluhan dari masyarakat bahwa harga tes Covid-19 di bandara seringkali melampaui harga tiket perjalanan.
Sedangkan, tes swab PCR merupakan salah satu syarat bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan jarak jauh, termasuk perjalanan dengan menggunakan pesawat. Hanifah Yulia Putri S
