Beranda Daerah Sragen Terima Bantuan Sembako, Ratusan Pekerja Sound System Sragen Rame-Rame Ungkapkan Suara Hati....

Terima Bantuan Sembako, Ratusan Pekerja Sound System Sragen Rame-Rame Ungkapkan Suara Hati. “Kami Merindukan Pelonggaran Ijin Hajatan!”

Para pengurus APSI Sragen dan perwakilan pekerja sound system seusai menerima paket sembako dari Pemkab Sragen, Kamis (19/8/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan seniman dari kelompok pekerja sound system yang tergabung dalam Asosiasi Pekerja Sound System Indonesia (APSI) Kabupaten Sragen mendapat berkah bantuan paket sembako dari Pemkab, Kamis (19/8/2021).

Meski terbantu sembako, mereka sangat berharap ada solusi lain yakni pemberian kelonggaran izin hajatan.

Hal itu semata-mata demi menyelamatkan kelangsungan para pekerja seni dan sound system yang hampir dua tahun vakum tanpa penghasilan akibat terdampak pandemi.

Sekretaris APSI Kabupaten Sragen, Danang Kurniawan mengatakan total ada sekitar 370 orang dari komunitas pekerja sound yang menerima bantuan sembako hari ini.

Bantuan itu dibagikan di Pendapa Rumdin Bupati Sragen. Ratusan pekerja sound itu berasal dari 20 kecamatan. Paket bantuan berupa beras 5 kg, minyak 1 liter, sarden, kecap dan lainnya itu memang diakui cukup membantu mengurangi beban.

Akan tetapi ia berharap ada perhatian lebih dan solusi bagi para pekerja seni dan sound system. Sebab kehidupan para seniman dan pekerja sound benar-benar terpuruk selama pandemi dan pemberlakuan pembatasan PPKM.

“Terimakasih sudah diperhatikan pemerintah. Tapi kalau dari bahasa hati kami, sebenarnya yang kami rindukan ada kelonggaran untuk diberikan izin hajatan untuk warga. Agar kami bisa bekerja lagi,” paparnya seusai mengawal pengambilan sembako dari kalangan APSI.

Didampingi Ketua APSI Sragen, Agus Budi Nurcahyo, Danang menguraikan selama hampir dua tahun pandemi, kehidupan para pekerja sound di Sragen sangat memprihatinkan.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Hal itu karena hampir semua job batal akibat pembatasan dan larangan hajatan.

Bahkan untuk bertahan hidup, tak sedikit yang harus banting setir kerja seadanya hingga menjual barang-barang di rumah.

“Kalau juragannya mungkin masih bisa bertahan lah. Tapi yang kru-krunya atau karyawan semua kan hanya mengandalkan kerja dari sound. Ketika tidak ada job, praktis semua nggak dapat hasil. Semua kru sound sambat Mas,” terangnya.

Penyaluran bantuan sembako untuk seniman dan pekerja sound system di Pendapa Rumdin Bupati. Foto/Wardoyo

Senada, Penasehat APSI Sragen, Fahruri Hartono menambahkan tidak menafikan bantuan sembako hari ini memang sedikit membantu para pekerja sound dan seniman.

Namun ia memandang ada solusi yang lebih diharapkan untuk bisa menyelamatkan para seniman dan pekerja sound. Yakni pemberian kelonggaran izin hajatan dan perhelatan.

Soal aturan prokes, seniman dan pekerja sound pada prinsipnya sudah siap untuk menaati. Jika tak sanggup memberi kelonggaran, pemerintah juga harus bisa memberi solusi seperti kompensasi penghidupan atau pekerjaan.

“Kami minta belas kasihan pemerintah agar izin hajatan ini dibuka lagi. Tapi kalau nggak bisa, ya carikan solusi atau pekerjaan. Jadi kuli bangunan pun kami siap. Yang penting bisa kerja dan dapat penghasilan untuk makan,” terangnya.

Pembagian sembako itu juga dihadiri Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Ia menyampaikan ada sekitar 3000 paket sembako yang dibagikan hari ini.

Baca Juga :  Puluhan Warga Desa Ngargosari Sumberlawang Sragen Berburu Entung Jati, Dimasak Rica-Rica hingga Dijual Mentah Rp15.000 per Gelas

Penerimanya dari berbagai kalangan mulai dari petugas kebersihan, penyapu jalan, seniman, pekerja sound system, hingga driver ojek online.

Meski nominal bantuannya cuma sedikit, ia berharap setidaknya bisa meringankan para warga yang terdampak pandemi Covid-19.

“Jumlahnya ada 3000 paket yang disalurkan hari ini. Selain beras 5 kilogram juga ada kelengkapannya senilai 50 ribu yang diambilkan dari APBD dan CSR. Jadi semua kita usahakan dapat bantuan. Kalo ada yang kurang satu dua itu bisa disusulkan,” ujarnya kepada wartawan.

Rencananya , pada akhir bulan ini akan ada penyaluran bantuan kepada warga yang tidak terdata dalam DTKS ( Data Terpadu Kesejahteraan Sosial ).

Bantuan akan disalurkan di kantor kantor kecamatan juga menggunakan sistem drive thru. Wardoyo