Beranda Daerah Wonogiri Ternyata ini Penyebab Jumlah Kematian COVID-19 di Wonogiri Tinggi, Tidak Main-main Tembus...

Ternyata ini Penyebab Jumlah Kematian COVID-19 di Wonogiri Tinggi, Tidak Main-main Tembus 10 Persen Lebih

Ilustrasi pemakaman menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Dok. Kodim 0728

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Jumlah kematian akibat COVID-19 di Wonogiri tergolong tinggi. Saat ini jumlahnya sudah di atas 1.000 orang.

Jika dibandingkan dengan total kasus maka prosentase kematian sebesar 10 persen lebih. Sebuah angka yang tidak main-main tentunya.

Berdasarkan data di website resmi Pemkab Wonogiri (https://wonogirikab.go.id/informasi-corona/) hingga Selasa (24/8) pukul 21.00 WIB secara kumulatif ada 10.794 warga Wonogiri yang terpapar virus Corona. Sementara itu, pasien positif yang meninggal berjumlah 1.158 orang. Jika dikalkulasi, angka kematian akibat korona cukup tinggi, mencapai 10,7 persen.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan pencatatan kasus kematian akibat Corona didasarkan bukan atas lokasi kejadian. Namun, pencatatan dilakukan atas dasar nomor induk kependudukan (NIK).

“Pasien yang meninggal di Papua jika NIK Wonogiri, masuknya ke data kita. 1.158 kejadian (kematian akibat COVID-19) ini tidak semuanya terjadi di Wonogiri,” ujar Bupati, Rabu (25/8/2021).

Bupati menjelaskan, alasan pencatatan dilakukan dengan NIK karena berbagai pertimbangan. Misalnya, pertimbangan administrasi hingga pembiayaan perawatan pasien COVID-19. Menurut dia, hal itu merupakan kebijakan yang diambil oleh pusat, bukan pemerintah daerah.

Baca Juga :  Terjadi di Wonogiri Gadis 15 Tahun Dijual 550 Ribu, Ditemukan di Kamar Hotel

“Pencatatan kasus baik itu probable, terkonfirmasi lokusnya tidak hanya di Wonogiri. Semua dicatatkan berdasarkan NIK warga,” beber dia.

Banyaknya warga Wonogiri yang merantau ke luar daerah dan meninggal terpapar Corona juga bisa menjadi faktor banyaknya warga yang meninggal. Pria penyuka aneka macam olahraga itu memberikan contoh, pada Senin (23/8) lalu ada 21 kasus warga Wonogiri yang meninggal dunia dengan status positif COVID-19. Mayoritas adalah kasus di luar Wonogiri.

“Selasa ada 18 kasus kematian, ini kan juga tidak semuanya meninggal di faskes (fasilitas kesehatan) kita. Karena pencatatannya lewat NIK, maka masuk ke Wonogiri,” kata Jekek, sapaan akrabnya.

Sementara itu, baru-baru ini pihaknya juga berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan timnya. Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri pun melakukan klarifikasi soal sinkronisasi data.

Baca Juga :  Penyebab Angin Kencang atau Puting Beliung hingga Lesus di Awal Musim Penghujan

Jekek menuturkan, Panglima TNI mengatakan perlu ada sinkronisasi data. Karena itu pihaknya juga menyampaikan klarifikasi. Misalnya aplikasi Si-Lacak dalam testing, ternyata datanya tidak bisa diinput. Akhirnya diback up dengan data manual. Aris