WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar menggembirakan datang dari penanganan COVID-19 di Wonogiri. Dimana lokasi isolasi terpadu atau terpusat (isoter) mulai kosong lantaran pasien sudah banyak yang pulang.
Selain itu, ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit juga dikurangi jumlahnya. Selanjutnya ruang itu difungsikan kembali untuk perawatan pasien umum.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengatakan, pemerintah daerah mengurangi jumlah tempat tidur di tempat isoter. Lokasi isoter adalah di Gedung PGRI Wonogiri.
Kebijakan itu ditempuh bukan ganoa sebab. Pasalnya, dari 200 tempat tidur yang disiapkan saat ini hanya terisi tiga saja. Jika kondisi ini berlangsung beberapa hari ke depan tanpa ada penambahan warga isolasi, dipastikan lokasi isoter benar-benar kosong.
Meskipun begitu, menurut Bupati, isoter tetap tersedia. Ini untuk merawat warga isoman yang mengalami gejala ringan.
“Isoter tetap kami siapkan agar fasilitas penanganan pasien covid-19 terjaga dengan baik,” jelas Jekek, Rabu (1/9/2021).
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengurangi tempat isolasi di rumah sakit menyusul turunnya bed occupancy rate (BOR) alias keterisian tempat tidur dalam sepekan.
Tempat isolasi yang ditutup itu selanjutnya dikembalikan ke fungsi semula. Yakni untuk perawatan pasien umum.
“BOR turun drastis. Untuk itu mulai kami lakukan normalisasi. Yang penting masih tersedia sebesar 40 persen tempat tidur untuk isolasi,” ujar Bupati Wonogiri.
Menurut Jekek, saat ini BOR COVID-19 Kabupaten Wonogiri turun menjadi 26,8 persen. Awalnya bahkan tembus di atas 90 persen.
Untuk diketahui, dari 362 tempat isolasi pasien COVID-19 yang tersedia di rumah sakit rujukan hanya terisi 97 tempat. Sementara 265 tempat isolasi kosong.
Sedangkan tempat isolasi ICU COVID-19 untuk pasien juga menurun. Dari 56 tempat yang tersedia hanya 16 yang terpakai atau 28,57 persen. Aris
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
