SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta masyarakat untuk terus waspada dan menjaga protokol kesehatan (prokes).
Meski laju kasus Covid-19 mulai mereda, ia berharap kewaspadaan terus ditingkatkan untuk mencegah potensi dan ancaman gelombang baru Covid-19.
Hal itu disampaikan Bupati kepada wartawan saat ditemui usai Musrenbang di Pemkab, Selasa (31/8/2021). Ia mengatakan siklus gelombang Covid-19 sudah mulai terpetakan.
Di Sragen, lonjakan gelombang Covid-19 sudah terjadi dua kali. Yang pertama gelombang kenaikan pasca libur panjang dan kedua masuknya varian Delta sekitar Juni lalu.
“Ini kan gelombangnya jelas. Kemarin libur panjang naik 10 minggu terus turu. Naik lagi setelah varian Delta 12 minggu. Kalau dihitung lagi, ini turun 10 minggu. Nah yang diwaspadai kalau melihat gelombangnya itu, naiknya nanti Desember. Jadi kita harus tetap menjaga prokes itu dan vaksin kita kejar terus, itu kuncinya,” paparnya.
Bupati menekankan untuk mencegah ancaman gelombang baru, upaya peningkatan kekebalan melalui vaksinasi juga terus digenjot.
Pihaknya menarget hingga akhir pekan ini, setidaknya 25 persen warga sudah bisa tervaksin. Untuk pekan kemarin, pencapaian vaksinasi agak sedikit meleset.
Dari target 22 persen, hingga akhir pekan hanya tercapai 21,76 persen saja. Karenanya pekan ini vaksinasi diharapkan makin digencarkan demi bisa mengejar target.
“Utara bengawan perlu digenjot di beberapa titik untuk lansia. Seperti di Mondokan, Tangen dan Gesi nanti kami akan melakukan door to door barangkali Jumat Sabtu besok. Supaya bisa capaiannya, tapi kalau Jawa Tengah, secara keseluruhan kita di tengah, tidak rendah tidak tinggi,” urai Bupati.
Bupati menyebut posisi Sragen saat ini ada di nomor 19 dari bawah berarti nomor 14 dari atas.
Saat ini, angka kasus covid-19 memang melandai. Angka BOR atau keterisian tempat tidur ICU di rumah sakit, di angka 44 persen.
Kasus aktif perhari juga sangat kecil. Berkisar antara 10 kasus, 13, 16 atau rata-rata perhari sudah di bawah 20 kasus positif baru.
“Jadi nanti misalnya kasus aktif hari ini 10 ya berarti harus ditracing 10 kali 8 atau minimal jadi 80 orang. Jadi 80 orang yang positif itu kita kejar terus. Kalau sesuai WHO 1 banding 15, kita baru 1 banding 8. Kematian 1300 itukan delay,” tandasnya.
Ditambahkan, Sragen barusaja mendapat kiriman 11.280 dosis vaksin untuk pekan ini.
“Kalau Jumat tidak ada kiriman lagi ya Jumat selesai nyuntik. Tapi semoga dapat lah,” tandasnya ditemui saat meninjau vaksinasi di Balai Desa Tangkil, Sragen, Rabu (1/9/2021). Wardoyo