SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Semenjak balihonya tersebar di mana-mana, nama Ketua DPR RI, Puan Maharani makin familiar di masyarakat.
Tak terkecuali di Sragen. Tak hanya wajahnya yang marak terpampang di lokasi publik, Puan juga makin akrab di telinga masyarakat lantaran namanya selalu melekat di setiap program yang digencarkan PDIP.
Berbagai kegiatan yang digelar mulai dari pembagian sembako hingga vaksinasi massal berlabel PDIP, tak pernah lepas dari instruksi putri Ketum PDIP tersebut.
Meski banyak kalangan menengarai maraknya sosialisasi serba Puan ke masyarakat itu diyakini terkait Pilpres 2024, salah satu pengurus DPD PDIP Jawa Tengah, Agustina Wiludjeng Pramestuti ternyata tegas membantah.
“Mohon maaf nih. Untuk Pilpres (2024), PDI belum ada pembicaraan ya. Jadi menurut saya, pamali lho bicara calon presiden hari ini. Dan Mbak Puan tidak pernah lho ya (untuk maju Pilpres),” papar Agustina di sela memantau vaksinasi massal dari PDIP di Sekretariat DPC PDIP Sragen, kemarin.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu menyampaikan apa yang dilakukan untuk masyarakat, yakni pembagian sembako dan vaksinasi selama ini, memang digelar atas instruksi Puan Maharani selaku Ketua DPR RI.
Hal itu semata-mata sebagai wujud kepedulian PDIP untuk menjawab harapan masyarakat dan apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
“Pesan Mbak Puan hanya satu. Penuhi harapan masyarakat. Butuhnya sembako, kita bantu sembako. Butuh vaksin, kita bantu vaksin. Seperti di Sragen, kita setiap hari ada 500 sampai 600 dosis vaksin yang disuntikkan. Nanti menyebar ke 20 kecamatan,” urainya.
Menurutnya, perintah Puan itu tidak bisa diasumsikan sama dengan perintah tahun-tahun yang lalu atau mendekati agenda politik saja.
Akan tetapi, perintah untuk terjun ke masyarakat dan membantu itu akan sama terus dan sama sekali tidak terkait dengan Pemilu maupun Pilpres.
“Perintah itu akan sama terus karena tag line PDI kan mensejahterakan masyarakat. Nah kesehatan itu (vaksin) bagian dari kesejahteraan,” jelasnya.
Agustina menyampaikan kinerja para anggota fraksi PDIP di DPR RI juga terus dipantau oleh Puan.
Sehingga tidak ada anggota DPR RI yang tidak melakukan kegiatan ke masyarakat. Apalagi hanya sekedar numpang foto dengan pimpinan daerah lalu dilaporkan.
“Setiap anggota DPRI dilihat ngapain aja kamu. Akhir pekan ngapain, saat reses ngapain. Dan kita harus mengisi buku-buku yang ditandatangani oleh Ketua DPC. Harus ada foto kita sama bupati, kalau foto cuma jejer di kantor bupati, pasti kena marah juga. Karena tugas kita tidak mengunjungi bupati begitu. Tapi terjun langsung ke masyarakat,” tukasnya.
Ditambahkan, selama ini, dirinya juga kerap berdiskusi dan tukar aspirasi dengan Puan Maharani. Hal itu sangat penting untuk saling memberi masukan dan gagasan kreatif yang bisa dilakukan untuk masyarakat.
“Saya di komisi X bukan komisi kesehatan, tapi kita saling tukar aspirasi dan bertukar berbagai macam hal. Sehingga saya bisa memberi teman-teman KIP kuliah, saya minta vaksin, akhirnya dilakukan vaksinasi,” tandasnya. Wardoyo