SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib 27 siswa SDN Patihan 3 Sidoharjo yang gedungnya Ambrol pekan lalu, akhirnya terjawab. Pihak dinas pendidikan dan kebudayaan memastikan siswa SDN itu akan digabung ke SDN Patihan 1 di desa yang sama.
Akan tetapi, orangtua tetap dibolehkan apabila ada yang menghendaki anaknya pindah ke SDN selain Patihan 1.
“Secara prinsip SDN Patihan 3 digabung (diregrouping) ke SDN Patihan 1. Tapi orangtua tetap diberi kesempatan jika memang memilih sekolah lain,” papar Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (16/9/2021).
Suwardi menerangkan SDN Patihan 1 dipilih karena lokasinya dipandang lebih dekat. Kemudian jumlah siswanya masih memungkinkan jika ditambahi dengan 27 siswa SDN Patihan 3.
Meski demikian, jika ada yang menghendaki pindah ke sekolah lain, dinas tidak akan melarang.
Menurutnya, saat ini proses penggabungan ke SDN Patihan 1 sudah dalam proses. Untuk siswanya masuknya menyesuaikan di lokasi sekolah yang dituju.
“Penggabungan langsung kami proses. Baik administrasi sekolah dan anaknya. Mulai kami proses, nanti masuknya menyesuaikan di sana masing-masing,” jelasnya.
Di sisi lain, puluhan relawan dan orangtua siswa SDN Patihan 3 bersama aparat, bahu membahu melakukan kerja bakti membersihkan puing atap ambrol di SDN Patihan 3.
Kerjabakti digelar Minggu (12/9/2021) lalu atau tepat sepekan setelah kejadian ambrolnya bangunan. Koordinator Relawan Poldes Unit Sidoharjo, Alfian Rendy Prasetya mengatakan kerja bakti digelar dengan melibatkan banyak unsur.
Di antaranya BPBD Sragen, SAR Poldes, Tagana, TNI dan Polri, Pemdes Patihan, guru karyawan dan wali murid. Menurutnya meski akan diregrouping, kerja bakti tetap digelar untuk membersihkan puing reruntuhan sehingga bangunan tidak terkesan mangkrak.
Seperti diberitakan, bangunan kelas 3 SDN Patihan 3 mendadak ambruk pada Minggu (5/9/2021) siang.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun atap ruangan kelas 3 itu hancur rata tanah.
Diduga kuat, ambrolnya bangunan atap terjadi akibat kondisinya yang sudah lapuk.
“Kejadiannya siang hari. Memang kondisi bangunannya sudah lapuk dan lama nggak dipakai. Yang ambruk satu ruangan gedung, kelas 3,” papar Camat Susilohono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (10/2021).
Camat menyampaikan kejadian itu sudah dilaporkan ke Bupati dan dinas terkait. Dari kondisinya, SD tersebut jumlah muridnya memang sedikit dan sudah ada wacana akan diregrouping atau digabung dengan sekolah lain terdekat. Wardoyo