KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski pemerintah sudah memberikan pelonggaran PPKM di Jawa dan Bali, termasuk objek wisata, namun Polres Karanganyar, Jateng tetap akan melakukan penyekatan jalan menuju objek wisata Tawangmangu dan Ngargoyoso, khusus tiap hari sabtu dan Minggu.
Alasannya, untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun di satu sisi penyekatan itu menambah rasa traumatis pelaku jasa usaha wisata jelas tak bisa disembunyikan.
Pasalnya, setelah lama tiarap dan baru dua pekan ini objek wisata Tawangmangu dan Ngargoyoso bergairah, mulai minggu ini tiap hari Sabtu dan minggu kembali akan dilakukan penyekatan jalan.
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono MM juga sudah mengizinkan objek wisata dibuka sesuai permohonan pemilik.
Kapolres Karanganyar, AKBP Syafi Maula melalui Kasatlantas AKP Sarwoko mengatakan sebenarnya apa yang akan dilakukan bukanlah penyekatan melainkan lebih pada rekayasa lalu-lintas guna menghindari kemacetan saat kunjungan wisata meningkat.
“Ini lebih pada edukasi saja pada pengguna jalan agar tidak berkerumun pada kemacetan maka pada sejumlah titik ruas jalan utama dilakukan penjagaan,” tandasnya, Kamis (9/9/2021).
Bahkan, Kasatlantas menjelaskan pada rekayasa lalu-lintas itu tidak akan dilakukan putar balik arus yang mana membuat wisatawan ketakutan hingga akhirnya balik kanan.
Untuk itu bagi wisatawan tidak perlu takut untuk melintas karena tidak ada penindakan kecuali pada knalpot brong dan pelanggaran fatal.
Kasatlantas menjelaskan sejumlah titik yang akan dijaga polisi yakni perempatan Gerdu Karangpandan, Sumokado Tawangmangu dan pertigaan Matesih yang kesemuanya merupakan jalur pintu menuju Tawangmangu dan Ngargoyoso. Penjagaan ini dilakukan tiap hetu Sabtu dan minggu mulai pukul 08.00-15.00 WIB.
Sementara itu menghadapi rencana penyekatan tersebut Wakil Ketua Paguyuban Pengusaha Jasa Wisata Tawangmangu Abdul Muluk mengaku baru tahu hari ini sehingga belum bisa bersikap karena harus rapat anggota.
“Saya malah baru tahu sehingga harus bagaimana sikap kami akan kordinasi terlebih dulu,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (9/9/2021).
Terpisah pengusaha redto Sate Lawu Marsono mengaku pasrah karena tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi penyekatan itu.
“Ya Ndakpapa biarlah penyekatan tersebut dilakukan,” ungkapnya. Beni Indra
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















