Beranda Umum Nasional Menko Airlangga: Pemerintah Pastikan Stok Aman untuk Percepatan Vaksinasi Covid-19

Menko Airlangga: Pemerintah Pastikan Stok Aman untuk Percepatan Vaksinasi Covid-19

Airlangga Hartarto / Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemerintah memastikan bahwa stok vaksin Covid-19 cukup aman di tengah upaya percepatan vaksinasi guna pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komite Penanganaan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto.

Airlangga mengatakan hal itu dalam penyambutan secara virtual kedatangan vaksin jadi Covid-19 produksi Sinovac tahap ke-50, Senin (6/9/2021).

Dijelaskan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), percepatan vaksinasi baik dalam soal distribusi maupun pelaksanaannya, memang harus dilakukan dengan baik.

“Karena vaksinasi merupakan langkah penting dalam mempercepat pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional,” ujar Airlangga Hartarto, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Kedatangan vaksin jadi produksi Sinovac tersebut, menurut Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, sekaligus menjadi upaya nyata Pemerintah dalam menjaga ketersediaan stok vaksin.

Menko Airlangga menjelaskan, terhitung sejak kedatangan vaksin pertama pada Desember 2020, secara keseluruhan Indonesia telah menerima sekitar 225,4 juta dosis vaksin dalam berbagai merk, dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi.

Sementara, vaksin jadi Sinovac yang telah diterima sampai hari ini yakni sebanyak 33 juta dosis, sementara dalam bentuk bulk 153,9 juta dosis.

Vaksin lainnya yang telah diterima yakni Astra Zeneca 19,5 juta dosis, Moderna 8 juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis dan Sinopharm 8,25 juta dosis.

“Pemerintah selalu memastikan safety, quality, dan efficacy untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh,” jelasnya.

Di samping itu, semua merek vaksin yang didatangkan sudah melalui proses evaluasi oleh Badan POM dan rekomendasi dari ITAGI, WHO, dan para ahli.

Baca Juga :  Program Makan Bergizi Gratis, KKP Usulkan Ikan Kaleng agar Gizi Tercapai di Wilayah Daratan

Semua merek vaksin tersebut, menurut Airlangga, berkhasiat untuk melindungi. Sehingga diharapkan, masyarakat tidak perlu memilih-milih merek vaksin.

“Vaksin yang terbaik adalah vaksin yang saat ini tersedia,” tutur Menko Arilangga.

Sampai dengan 5 September 2021, jelas Menko Airlangga, telah disuntikkan sebanyak 105,7 juta dosis vaksin kepada masyarakat.

Sebanyak 66,78 juta orang (32,07%) dari target vaksinasi telah menerima dosis pertama dan 38,22 juta orang atau 18,35% telah menerima dosis kedua.

Selain itu, vaksinasi dosis ketiga sebagai booster kepada tenaga kesehatan juga telah dilakukan kepada 713.068 orang.

Untuk vaksinasi anak usia 12-17 tahun, sebanyak 2,77 juta anak telah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 1,9 juta anak telah menerima dosis kedua.

“Kita telah berada pada jalur yang tepat dan sesuai target. Jumlah vaksinasi Indonesia berada di peringkat ke-6 dunia,” ujar Menko Airlangga.

Meski demikian, dia menekankan, kita harus tetap berupaya keras untuk menjalankan percepatan vaksinasi, terutama untuk penduduk usia lanjut. Khusus untuk kaum Lansia, Pemerintah akan terus merumuskan strategi percepatan untuk melindungi kelompok tersebut.

Setelah melakukan vaksinasi pada tenaga kesehatan dan petugas publik, saat ini Pemerintah bekerja ekstra untuk melakukan vaksinasi kepada penduduk usia lanjut usia dan masyarakat umum, khususnya usia di atas 12 tahun termasuk ibu hamil.

Akselerasi vaksinasi tersebut diharapkan mampu  meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk beraktivitas kembali dan menggerakkan roda perekonomian.

Menko Airlangga menegaskan, bahwa vaksinasi hanyalah salah satu strategi Pemerintah dalam menanganani pandemi Covid-19. Di luar itu, Pemerintah juga terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam penerapan PPKM termasuk menerapkan protokol kesehatan 3M dan terus meningkatkan kapasitas 3T.

Baca Juga :  Dicecar Soal Status Keanggotaannya di Gerindra, Luthfi Pilih Bungkam dan Serahkan ke Jubir

Nyatanya, dampak positif dari percepatan vaksinasi dan penerapan PPKM telah terlihat dengan adanya penurunan jumlah kasus aktif dan penurunan kasus tingkat sedang hingga berat.

Dipaparkan Airlanggaa, tingkat kesembuhan nasional mencapai 92,8%. Jumlah ini ebih besar dari tingkat kesembuhan global sebesar 89,4%. Begitupun, jumlah kasus aktif nasional juga menurun 65,3% dibandingkan awal PPKM leveling di 9 Agustus lalu dan BOR nasional dalam seminggu ini juga terjadi penurunan 76%.

Kendati demikian, Menko Airlangga mengingatkan, pandemi belum berakhir. Tren penurunan kasus dan meningkatnya tingkat kesembuhan, tidak boleh membuat semua pihak menjadi lengah.

Semua pihak tetap harus waspada dan bahu membahu menanggulangi virus tersebut. Karena itu, Menko Airlangga berharap adanya kerja sama yang baik dari semua pihak, agar bangsa Indonesia berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 serta memulihkan perekonomian nasional. Suhamdani