Beranda Daerah Wonogiri Peringati Hari Literasi dan Aksara, MSI Wonogiri Gelar Seminar Daring

Peringati Hari Literasi dan Aksara, MSI Wonogiri Gelar Seminar Daring

Ilustrasi / pexels

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Memperingati Hari Literasi dan Aksara Dunia, Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Kabupaten Wonogiri mengadakan seminar daring bertajuk Aksara dan Literasi Dari Masa ke Masa.

MSI menggandeng beberapa komunitas dalam seminar ini. Sebagai pembicara hadir di antaranya Rumah Baca Sang Petualang, Komunitas Wedang Secang, Yayasan Tunas Cahaya Muda Mandiri dan Warta Sutasoma.

Seminar dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama berlangsung Sabtu (18/9/2021). Sementara sesi kedua berlangsung Sabtu (25/9/2021).

Keduanya membahas pokok literasi di Wonogiri khususnya dalam hal jejak-jejak literasi di Wonogiri.

Sesi kedua dalam seminar daring ini menghadirkan beberapa pembicara diantaranya Adi Putra S. Wardana selaku Koordinator Bidang Riset dan Pendidikan MSI, Dhiya Restu Putra Mahasiswa Sastra Daerah UNS, dan Bahtiar selalu penggiat literasi Wonogiri.

Dalam pembahasannya yang berfokus pada sejarah Jawa di Wonogiri, sesungguhnya banyak ditemukan sumber sejarah yang belum dilakukan pengkajian. Hal itu dapat menjadi sumber bagi sejarawan muda untuk nantinya mengambil bagian menyelami aksara Jawa dari beberapa naskah dan prasasti yang ada di Wonogiri.

Baca Juga :  Dugaan Politik Uang Sembukan Sidoharjo Wonogiri, Seret Ketua RT RW hingga Kadus, Masa Tenang Justru Jadi Tidak Tenang

Selain berfokus pada jejak-jejak sejarah Jawa, seminar daring ini juga membahas keberadaan taman baca di sebuah masyarakat. Taman baca masyarakat diperlukan mengingat pentingnya fasilitas bagi anak-anak agar mereka memiliki akses sumber bacaan.

Dalam mewujudkan hal itu, penggiat literasi Yayasan Tunas Cahaya Mandiri, Bahtiar mengungkapkan perlunya menggaet orang-orang untuk turut serta dalam membentuk taman baca masyarakat.

Hal itu dapat dilakukan dengan menyasar komponen masyarakat tertentu, misalnya anak-anak, remaja, hingga orang tua.

Lebih lanjut, untuk mendorong terbentuknya taman baca masyarakat diperlukan sebuah siasat dengan mengetahui apa yang lingkungan mereka suka.

Taman baca sendiri tidak berpatok pada tempat-tempat serupa perpustakaan, tetapi bisa dimana saja, baik pos ronda, teras rumah, atau di dalam rumah.

“Sekedar di teras rumah, ada arak buku, beberapa buku itu sudah bisa disebut taman baca. Di situ sudah banyak anak-anak yang bermain, kemudian sesekali ada event tertentu. Bisa juga di pos ronda, anak-anak yang sering bermain layangan, di situ dimulai ada satu rak buku kemudian menyediakan buku yang disukai anak,” ujar Bahtiar, Sabtu (25/9/2021)

Baca Juga :  Hasil Pilkada Wonogiri 2024: Setyo Sukarno-Imron Rizkyarno Ungguli Tarso-Kristian Teguh Suryono

Seperti diketahui Hari Literasi Internasional atau Hari Aksara Internasional diperingati setiap tanggal 8 September.

Ditetapkan oleh UNESCO sejak 17 November 1965, Hari Literasi dimaknai sebagai peringatan pentingnya melek huruf bagi setiap manusia.

Melalui acara ini diharapkan orang-orang memiliki kepedulian terhadap pentingnya literasi bagi diri sendiri dan orang-orang sekitar. Sri Rejeki