SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta warga mengabaikan jika merasakan efek samping vaksin Moderna.
Pasalnya efek lanjutan atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin Moderna memang agak berat dibanding jenis vaksin lainnya. Namun jika sudah tak tahan, baru disarankan minum obat pereda yang diberikan.
Hal itu disampaikan Bupati saat meninjau vaksinasi Covid-19 di Balai Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota, Rabu (1/9/2021). Bupati hadir didampingi sejumlah pejabat teras, Camat Sragen Dwi Sigit, Kepala Puskesmas Lukman Hakim dan Kades Tangkil Suyono.
Orang nomor satu di jajaran Pemkab Sragen itu sempat meninjau beberapa proses pendaftaran hingga memberi motivasi warga untuk tak takut divaksin.
Ia mengapresiasi tingginya animo masyarakat utamanya di wilayah Kota, untuk ikut vaksin. Seperti di Desa Tangkil, antusias warga sangat tinggi yang dibuktikan ada 350 warga yang mendaftar meski vaksinnya jenis Moderna.
“Yang daftar lebih banyak lagi. Makanya kita minta didata saja nanti tinggal divaksin. Kalau kota nggak masalah. Animo tinggi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , seusai tinjauan.
Dalam kesempatan itu, Bupati sempat berinteraksi dengan sejumlah warga yang hendak vaksin. Salah satunya remaja cantik yang menangis sesenggukan karena ketakutan disuntik.
“Nangisnya nanti dulu. Nggak sakit kok, udah jangan nangis,” seru Bupati.
Kemudian ia mengingatkan kepada warga untuk mengabaikan jika ada rasa pegal, panas mengarah meriang pasca vaksin Moderna.
Menurutnya efek itu biasa terjadi setelah mendapat suntikan vaksin Moderna. Ia meminta warga tidak panik dan mengabaikan itu.
“Kalau ada rasa keju kemeng kemudian rasa panas, gembreges abaikan saja. Itu hal biasa. Jika sudah tidak tahan obat yang dibawa silahkan diminum. Tidak perlu panik. Masyarakat perkotaan saya yakin nggak panik,” terangnya.
Bupati menambahkan untuk vaksin Moderna sebenarnya memang diperuntukkan usia 18 sampai 40 tahun. Yang terlalu tua di atas 50, sebenarnya tetap menggunakan Sinovac yang efeknya lebih ringan.
Akan tetapi, hal itu tak jadi masalah ketika semuanya divaksin Moderna lantaran tingkat keampuhannya justru lebih tinggi.
“Moderna ini memang lebih manjur, hanya KIPI-nya yang kuat sehingga warga takut. Tapi kan kita udah edukasi terus ya Pak, sosialisasi. Insya Allah tidak ada masalah,” katanya.
Animo Tinggi
Kades Tangkil Suyono menyampaikan vaksinasi hari ini adalah yang pertama digelar di desanya. Animo warganya memang cukup tinggi.
Total ada 350 warga yang mendaftar dengan 20 cadangan apabila ada yang tidak lolos skrining awal.
Menurutnya tingginya animo warga itu disebabkan karena lokasi vaksinasi digelar di balai desa yang notabene wilayah sendiri. Hal itu berimbas pada kepercayaan diri warga untuk datang dibanding ketika vaksinasi digelar di kecamatan atau di kota.
“Kalau di desa ini kan wilayah sendiri, warga enggak canggung meski pakai pakaian sederhana. Nggak perlu dandan juga, beda kalau di Puskesmas kan ketemu banyak orang mereka mungkin harus perjalanan dan make up, baju juga harus bagus. Beda kalau di desa sendiri mau pakai celana pendek, mereka percaya diri,” paparnya.
Kades menyampaikan tingginya animo warga tak lepas dari gencarnya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan melalui Ketua RT.
Setiap RT mendata dan memberikan edukasi kepada warga utamanya usia produktif dan lansia untuk mau divaksin. Hal itu semata-mata demi meningkatkan kekebalan tubuh agar terhindar dari penyebaran Covid-19.
“Alhamdulillah antusias warga sangat tinggi. Ini tadi mayoritas yang hadir lansia dan usia produktif. Bahkan ada yang usia 79 tahun, 76 tahun semangat untuk divaksin. Tapi kami tidak memaksa, yang tidak mau juga tidak dipaksakan. Kami kedepankan pendekatan dan menggugah kesadaran mereka,” jelasnya.
Setelah vaksinasi tahap pertama, para Ketua RT nantinya akan diterjunkan kembali mendata semua warga yang sudah dan belum divaksin.
Hal itu diperlukan untuk mengetahui berapa warga yang belum divaksin agar didaftarkan untuk tahap berikutnya.
“Harapannya nanti semua sasaran prioritas seperti lansia, usia produktif dan lainnya bisa terkover vaksinasi semua. Alhamdulillah untuk progress kasus Covid-19 sudah dua Minggu kemarin kasus positif di desa kami nihil. Cuma kemarin ada 2 kasus baru. Sudah banyak mereda dan mudah-mudahan segera selesai dan normal kembali,” tandasnya. Wardoyo