Beranda Daerah Sragen Agrobisnis Masih Menjanjikan, Luluk Nur Hamidah Ajak Petani Muda Sragen Budidayakan Bawang...

Agrobisnis Masih Menjanjikan, Luluk Nur Hamidah Ajak Petani Muda Sragen Budidayakan Bawang Merah dengan Inovasi Baru. Ini Keuntungannya!

Anggota komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah saat membuka bimtek Peningkatan kapasitas petani di Kusuma Sahid Hotel, Solo, Selasa (12/10/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Generasi muda diajak untuk mulai berkecimpung di dunia pertanian era baru. Pasalnya dengan teknologi dan inovasi yang berkembang, sektor pertanian dinilai masih cukup potensial dan menjanjikan.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah, disela acara bimbingan teknis (bintek) Peningkatan Kapasitas Petani/ Pelaku usaha Hortikultura di Kusuma Sahid Hotel, Solo, Selasa (12/10/2021).

Bintek digelar dengan mengundang para petani muda di 4 kecamatan di Sragen. Dia antaranya dari Kecamatan Sukodono, Kalijambe, Sambirejo dan Sumberlawang.

Mereka diperkenalkan dengan teknologi budidaya tanaman hortikultura utamanya bawang merah. Komoditas ini dinilai sangat prospektif dan cukup menjanjikan.

“Tentunya petani dengan semangat millenial yang ramah lingkungan menggunakan pupuk nabati atau organik. Selain menjaga unsur hara dan kesuburan tanah, pertanian organik juga memiliki prospek harta yang lebih tinggi dibanding produk pertanian dengan kimia,” papar Luluk saat memberi paparan.

Ada Jaminan 

Legislator asal Fraksi PKB dari Dapil Jateng IV (Sragen, Karanganyar, Wonogiri) itu menyampaikan pengembangan budidaya bawang merah ini dari hulu hingga hilir sangat diperlukan.

Baca Juga :  Tragedi Lebaran Idul Fitri 2025, Warga Sumberlawang Sragen Tenggelam di Waduk Kedungombo (WKO) Ini Kronologinya

Hal itu dimaksudkan untuk menjaga konsistensi budidaya mulai dari tanam hingga pasca panen. Sehingga muara akhirnya bisa menghasilkan produk yang maksimal baik secara kualitas maupun kuantitas.

Luluk Nur Hamidah. Foto/Wardoyo

Para petani milenial itu akan dibekali kemampuan untuk menerapkan inovasi mulai dari pembibitan, penyemaian, cara tanam maupun selepas panen.

“Bagaimana para petani bawang merah ini menyimpan hasil panen dengan kualitas tetap terjaga untuk memaksimalkan harga pasar. Ini konsep pertanian agrobisnis yang ditunjang cara tanam dan inovasi baru,” terang legislator yang akrab disapa Mbak Luluk itu.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pertanian agribisnis merupakan sektor yang cukup potensial. Kalangan petani dan generasi muda dinilai punya hak untuk mendapatkan fasilitasi dan pendampingan.

Selain pendampingan metode dan pola budidaya, mereka juga berhak mendapatkan jaminan stabilitas harga dan pangsa pasar.

“Tentunya harus ditunjang dengan kualitas produk yang bagus. Kami dari wakil rakyat, hadir untuk membantu memfasilitasi agar para petani milenial ini bisa berkembang. Tentunya pemerintah harus ikut berperan memberikan jaminan stabilitas harga pasca panen agar petani juga mendapat hasil yang meningkat. Termasuk komoditas bawang merah juga perlu ada proteksi harga pascapanen agar tetap stabil,” tandasnya.

Baca Juga :  Banjir Parah di 4 RT Sambirejo, Underpass Joglo Terpaksa Ditutup Sementara

Sementara dalam bimtek tersebut hadir juga Ditjen Hortikultura Muhammad Agung, guru besar Fakultas Pertanian UNS, Prof Hadi Wiyono. Wardoyo